Medan (SIB)
Laga final Euro 2020 antara Inggris kontra Italia menarik minat insan sepakbola Sumatera Utara. Laga tersebut akan berlangsung di Stadion Wembley, Senin (12/7) pukul 02.00 WIB.
Beberapa insan dan pelaku sepakbola Sumut lebih menjagokan Timnas Inggris asuhan Gareth Southgate untuk merebut trofi Piala Eropa. Mulai dari mantan pemain nasional seperti Ansyari Lubis dan Abdul Rahman Gurning, mantan kapten PSMS, Mahyadi Panggabean hingga Ketua Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (Blispi) Sumut, Sapril.
Menurut mereka, Inggris sangat bernafsu untuk meraih piala pertamanya di Eropa. Sementara Italia tetap berpeluang menjuari Euro 2020 seperti prediksi mantan pemain PSMS, Badia Raja Manurung.
Menurut mantan pemain nasional, Ansyari Lubis menjagokan Inggris karena faktor tuan rumah. Terlebih, Inggris dinilai punya motivasi tinggi utuk mencetak sejarah meraih trofi Euro perdananya.
"Inggris juga punya penyerang-penyerang cepat dan masih muda. Ada Saka, Sancho, Rashford juga. Unggul kualitas pemain mereka. Kalau Italia lebih ke taktikal," kata pelatih PSMS tersebut.
Duel lini tengah bisa jadi penentu di laga tersebut. Inggris akan bergantung pada kekuatan Kevin Phillips dan Declan Rice untuk mematikan kreatifitas Jorginho yang jadi motor serangan Italia. Sebab, di kaki Jorginho serangan Italia dimulai sebagai penyambung aliran bola dari belakang ke depan.
Meski demikian, Italia diakui tetap punya peluang menang karena performa mereka di beberapa laga belum pernah kalah hingga final. "Makanya, Italia juga punya peluang besar juara ini. Namun secara individu, mereka kalah. Inggris juga main di Wembley. Jadi prediksi, Inggris menang 2-1," pungkasnya.
Hal senada dikatakan Mahyadi Panggabean dan Abdul Rahman Gurning. Dua nama yang akrab dengan PSMS ini mengakui, Inggris lebih siap juara. "Inggris main lebih menyerang, Italia tidak. Prediksi skor 1-0 untuk Inggris," kata Mahyadi Panggabean, legenda PSMS tersebut.
Sementara Gurning memprediksi skor 2-1 untuk Inggris. "Kompetisi di Inggris lebih ketat dan berkualitas dibanding Italia," sebut Gurning.
Sedangkan Ketua Blispi Sumut, Sapril mengakui serangan Inggris lebih tajam. Inggris dinilai lebih punya kekuatan untuk menerapkan gaya bermain kick and rush. "Counter attack Inggeis sangat bagus. Penyerangnya juga mumpuni, punya shooting jarak jauh yang bagus juga. Jika pemain bawah Italia gak berani main keras dan beradu bola atas, ini membuat Inggris punya peluang besar," jelas Sapril yang juga mantan pelatih PSMS ini.
Italia menurut dia, harus bermain taktis dan lugas untuk meredam serangan Inggris. "Karena bola pendek Italia bagus, sementaran Inggris lebih main bola panjang yang jadi andalan mereka. Italia harus main dengan gaya main mereka sendiri," katanya lagi. Namun Sapril memprediksi Inggris yang juara. "Prediksi skor 1-0 untuk Inggris," tutupnya.
Italia Berpeluang
Berbeda dengan yang lainnya, mantap Pemain PSMS yang pernah merebut best player Marah Halim Cup, Badia Raja Manurung justru menjagokan Italia. Gli Azzuri diakui punya kelebihan pemain sayap yang cepat.
"Para wingback Gli Azzurri, Di Lorenzo yg akan dipasang di kanan dan Emerson atau Florenzi di kiri merupakan tipikal pemain yang berani melakukan gerak overlapping, punguasan zona yg ketat serta manuver counter attack yang cukup baik secara tiba-tiba itu diprediksi akan menyulitkan Saka, Sterling atau sayap Inggris lainnya untuk mengakselerasi serangan," kata Badia Raja.
Zona tersebut, lanjutnya, akan membantu gelandang Verratti dan Barella serta mendukung Insigne maupun Immobile di depan. "Serangan Azzurri yang dimotori oleh gelandang elegan Jorginho ini diprediksi pula akan mengusai zona the magic square (52:48) dari Marguire dan kawan-kawan. Sementara pressure The Three Lions memang cukup tangguh terutama gelandang Rice, Philips dan kawan-kawan yang ditugaskan menghafal gerak trisula Chiesa-Insigne-Immobile," katanya.
Badia Raja pun memprediksi Italia bakal tampil berani meski Inggris main di Wembley. "Prediksi, Italia menang 2-1," tutupnya. (R17/a)