Kamis, 02 Mei 2024

Kasus Meningkat Signifikan, Kondisi Mengkhawatirkan

* Anggota DPR: Penyebaran Nyaris Tak Terkendali
Redaksi - Jumat, 04 September 2020 09:21 WIB
Kasus Meningkat Signifikan, Kondisi Mengkhawatirkan
Foto Dok/Wiku Adisasmito
Wiku Adisasmito.
Jakarta (SIB)
Penambahan kasus Corona di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir meningkat signifikan hingga lebih dari 3.000 kasus per hari. Kondisi mengkhawatirkan ini pun diakui oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Tanggal 2 September 2020, adalah tepat 6 bulan setelah kasus pertama Corona dilaporkan di Indonesia. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menuturkan pemerintah sebenarnya sudah bisa mengendalikan kasus meski awalnya tidak siap.

"Pada saat awalnya, Indonesia tidak siap menghadapi pandemi ini dan dengan berjalannya waktu, beberapa bulan awal, kita semua telah berhasil mengendalikan dan menekan kasus," kata Wiku dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9).

Tetapi akhir-akhir ini kasus meningkat. Wiku mengakui hal ini.
"Namun beberapa minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan dan ini semua tentunya, yang dulunya kita bisa kendalikan, sekarang terjadi kondisi yang mengkhawatirkan," ucapnya.

Menurut Wiku, kondisi ini menunjukkan upaya menangani pandemi Corona belum konsisten. Dia menyebut ini bukan hanya jadi tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

"Apa artinya ini semua? Ini semua artinya kita belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten secara nasional. Ini jadi tugas kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi juga seluruh warga masyarakat, agar betul-betul dapat patuh menerapkan kedisiplinan, protokol kesehatan baik individu maupun masyarakat secara kolektif," papar Wiku.

Disumbang DKI-Jabar-Jateng-Jatim
Kasus kumulatif Corona di Indonesia kini mencapai lebih dari 180 ribu. Lebih dari setengahnya adalah kasus di Pulau Jawa.
"Pada hari ini, kami ingin menyoroti 4 provinsi yang berkontribusi terhadap 56% dari kasus kumulatif Covid-19 nasional yang ternyata ada di Pulau Jawa," kata Wiku Adisasmito.

Empat provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Barat (Jabar). Kemarin ada tambahan 3.622 kasus baru Corona di Indonesia hingga totalnya ada 184.268 kasus. Ini merupakan rekor baru di Indonesia.
"Ada 4 provinsi yang jadi kontributor terhadap angka ini. Provinsi lain juga tapi 4 ini yang terbesar," ujarnya.

Berikut ini data kasus Corona di Indonesia pada 3 September 2020:
Jumlah kasus aktif: 44.463 (24,1%)
Penambahan kasus: 3.622
Jumlah kasus sembuh: 132.055 (71,6%)
Jumlah kasus meninggal: 7.750 (4,2%)

Nyaris Tak Terkendali
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati juga memberikan evaluasi terhadap penanganan virus Corona selama 6 bulan di Indonesia. Kurniasih menilai penyebaran Corona selama 6 bulan, sejak kasus pertama diumumkan, nyaris tidak terkendali.

"Iya kita pertama sangat prihatin karena masuk 6 bulan ini malah angka meningkat dan nyaris tidak terkendali karena angka sudah 3 ribuan terus tiap hari, ini suatu keprihatinan yang luar biasa," kata Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati saat dihubungi, Rabu (2/9).

Kurniasih juga menyebut kondisi ratusan tenaga medis yang meninggal lantaran menghadapi Corona. Menurutnya, perlindungan tenaga medis masih harus diperhatikan lagi.

"Apalagi kita sangat berduka, hari ini terhitung 102 dokter yang sudah meninggal. Ini ketersediaan tenaga medis kita semakin berkurang, sementara angka (kasus positif) semakin meningkat. Ini keprihatinan sangat luar biasa, perlindungan terhadap tenaga medis, kita mendengarkan sangat miris," ucapnya.

Anggota DPR dari Fraksi PKS itu meminta agar pemerintah melakukan upaya lebih dan memperbaiki berbagai hal yang masih kurang. Karena, menurutnya, selain menyelamatkan ekonomi, pemerintah juga perlu menyelamatkan rakyat dari Corona.

"Jadi pemerintah harus lebih serius dan lakukan langkah secara eksponensial, bukan langkah biasa saja untuk misalnya ada perlindungan terhadap rakyat Indonesia. Banyak hal (yang masih kurang). Dalam hal mitigasinya masih banyak berantakan, kebijakan juga, anggaran juga masih belum maksimal, ya," ucap Kurniasih.

"Kita mengkritisi, kita paham, ada pemulihan ekonomi dibutuhkan kita paham. Tapi yang harus dipahami oleh pemerintah dan kita semua adalah saat ini kita sedang dalam situasi bencana, dan bencananya ini bencana kesehatan, bukan bencana alam, ini berbeda penanganannya. Karena itu pemulihan ekonomi yang dilakukan tetap basisnya adalah penuntasan kesehatan terlebih dulu," lanjutnya.

Kemudian Anggota Komisi IX DPR RI dari F-PKS lainnya, Netty Prasetyani juga menyinggung soal ratusan tenaga medis yang wafat sejauh ini dan penyebaran virus Corona. Dia memberi masukan agar pemerintah lebih berani melakukan evaluasi secara menyeluruh dari berbagai hal.

"Pemerintah harus berani melakukan evaluasi secara menyeluruh kebijakan penanganan yang sudah dilakukan dan memenuhi semua kebutuhan sistem dan kapasitas kesehatan seperti ruang ICU, ventilator, obat-obatan untuk merawat pasien positif, dan last but not least memprioritaskan pelindungan terhadap nakes”,katanya.

Seperti diketahui, enam bulan lalu, tepatnya 2 Maret 2020, Presiden Jokowi, ditemani Menkes Terawan Agus Putranto, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung, mengumumkan kasus pertama positif virus Corona. Kini enam bulan sudah lewat, kasus positif Corona jauh meningkat.

Kala itu, Jokowi menyebut ada dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Dua orang itu tertular dari warga negara Jepang yang sempat ke Indonesia pada Februari 2020.

"Oleh sebab itu, begitu ada informasi, minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif Corona, tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," kata Jokowi (2/3). (detikcom/c)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Sempat Kabur dengan Kedua Tangan Diborgol, Pengedar Narkoba Kembali Dibekuk
JAM Pidum Setujui Penghentian Penuntutan 14 Perkara Pidum
Perekonomian Sumut Terakselerasi 4,5-5,3% , Optimisme Permintaan Domestik, Pemilu dan PON Sumut
Daftar ke PAN dan PPP, Zainuddin Purba Ingin Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba
Pemkab Simalungun dan PT Lonsum Bahas Pelepasan Lahan
'Atraksi Air Menari ' Hiburan yang Diminati Wisatawan di Pangururan Samosir
komentar
beritaTerbaru