Jakarta (SIB)
Massa mengamuk di Dogiyai Papua setelah seorang balita bernama Noldi Goo (5) tewas terlindas truk.
Massa merusak sejumlah bangunan pemerintahan hingga rumah warga.
"Dari pantauan aparat gabungan yang melakukan patroli terdapat 6 bangunan pemerintahan di Jalan Trans Nabire-Enarotali arah Kampung Ekimanida yang dibakar. Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor Lingkungan Hidup, dan Kantor Dukcapil," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, seperti dikutip, Minggu (13/11).
Kamal menjelaskan, pascapenyerangan dalam kota di Dogiyai sempat kondusif pada sore hari, Sabtu (12/11). Namun kerusuhan kembali pecah pada malam hari yang mana massa kembali.
Pembakaran pun terjadi. Massa melempar batu dan anak panah saat petugas berjaga.
"Sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujarnya.
Telah Kondusif
Polda Papua mengklaim situasi di Kabupaten Dogiyai relatif kondusif pasca kerusuhan susulan yang berujung pembakaran di beberapa titik daerah tersebut.
Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, situasi kondusif sebenarnya sudah tercipta sejak Sabtu (12/11) sore.
Namun memasuki malam, massa kembali melakukan pembakaran di beberapa titik termasuk perkantoran pemerintah dan rumah warga.
Kata Ahmad hingga pukul 01.00 WIT dini hari personel gabungan TNI-Polri masih melakukan pengamanan di titik-titik yang telah ditentukan.
"Dini hari tadi massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Minggu (13/11).
Menurut Ahmad, situasi kini sepenuhnya dapat dikendalikan oleh aparat keamanan yang ada di Kabupaten Dogiyai.
Petugas juga sembari patroli jalan kaki dan memantau kerusakan akibat aksi anarkis yang dilakukan massa.
Menurut dia kerugian materiil dan korban jiwa dari kejadian ini belum bisa dipastikan.
Dia menambahkan dari informasi yang diterima, masih terdapat warga dan seorang ibu beserta dua anaknya yang belum diketahui keberadaannya.
"Kami masih menunggu situasi benar benar kondusif untuk segera dilakukan pendataan kerugian materil dan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, serta olah TKP oleh Satreskrim Polres Dogiyai," kata dia
Aparat Gabungan juga akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab tindakan anarkis oleh massa.
Aksi anarkis ini sebelumnya dilakukan oleh sekelompok massa di Kabupatan Dogiyai. Aksi ini dipicu kasus kecelakaan
lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun atas nama Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11).
Akibatnya, sekelompok massa melakukan aksi anarkis dan menyerang supir, warga, dan membakar beberapa rumah warga dan 2 Unit Truck serta kantor pemerintahan di Kabupaten Dogiyai.
"Dari kejadian penyerangan itu, 1 orang mengalami luka bacok dan 2 anggota Polisi yang saat itu bertugas menghalau massa ikut menjadi korban," ucapnya.
Saat ini supir truk telah diamankan di Polres Dogiyai. Sedangkan para korban masih berada di Polres Dogiyai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang oleh masyarakat. [br]
Diserang KKB
Dilaporkan terpisah, Pasukan pengamanan gereja di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Akibatnya, 1 prajurit TNI terluka kena tembak.
"Satu prajurit TNI terkena tembak atas penembakan yang dilakukan kelompok KKB di Ilaga," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman, Minggu (13/11).
Penembakan terjadi di Gereja Golgota Gome di Ilaga, Minggu (13/11), pukul 09.00 WIT. KKB yang menyerang diduga kelompok Numbuk Telenggeng.
"Peristiwa penembakan itu mengakibatkan Serka IDW mengalami luka tembak pada paha kanan. Saat ini, Serka IDW Brimob Satgas Damai Cartenz dilarikan ke Puskesmas Ilaga," tuturnya.
Saat ini, situasi sudah kondusif. Tak ada korban dari pihak sipil.
"Situasi di sana pascapenembakan dalam keadaan kondusif dan aman," ujarnya. (detikcom/CNNI/a)