Selasa, 29 April 2025

Mahfud Bicara Munculnya Isu Kampanye Tokoh Politik Didukung AS dan China

* Minta ASEAN Terus Kerja Sama Tangani Kejahatan Lintas Negara
Redaksi - Jumat, 14 Juli 2023 09:34 WIB
257 view
Mahfud Bicara Munculnya Isu Kampanye Tokoh Politik Didukung AS dan China
(Foto : MPI)
Menko Polhukam Mahfud MD 
Jakarta (SIB)
Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap adanya tantangan geo politik persaingan antara Amerika Serikat dengan China yang dapat berpengaruh terhadap negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Mahfud meminta agar negara ASEAN terus memperkuat kesatuan agar terbebas dari isu eksternal yang ingin memecah belah ASEAN.
"Dinamika geo politik saat ini juga terus berkembang, pandemi COVID-19 juga telah mempengaruhi ketahanan ekonomi dan kesehatan di kawasan, konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung, rivalitas geo politik di kawasan terus meningkat dan mengancam kesatuan di ASEAN," kata Mahfud, di seminar nasional ASEAN 2023, yang disiarkan di YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (13/7).
Awalnya Mahfud mengungkap tantangan ASEAN di masa keketuaan Indonesia ASEAN tidak mudah. Salah satunya tantangan mengelola intensitas rivalitas antara Amerika Serikat dan China yang semakin meningkat. Adapun kedua negara tersebut saling bersaing dari semula bersaing di bidang ekonomi, kemudian menjadi bersaing di bidang politik dan militer.
"Keketuaan ASEAN saat ini berada pada masa yang tidak mudah, sekurangnya-kurangnya ada 5 tantangan bagi kita semua. Tantangan pertama bagaimana mengelola intensitas rivalitas antara Amerika Serikat dan RRC yang semakin tinggi. Tidak dapat dipungkiri saat ini rivalitas terutama yang mengarahkan cengkramannya ke negara-negara ASEAN adalah Amerika dan China," ujar Mahfud.
Mahfud mengungkap Amerika Serikat dan China merupakan mitra strategis ASEAN yang sama-sama penting. China merupakan mitra dagang terbesar di ASEAN selama 14 tahun berturut-turut dengan volume perdagangan pada tahun 2022 mencatat rekor tertinggi, yaitu 722 miliar US Dolar. Disisi lain, AS juga merupakan penyumbang foreign direct investment terbesar pada tahun 2022 mencapai 40 miliar USD.
Oleh karenanya, Mahfud mengingatkan ASEAN untuk terus meningkatkan kesatuan agar tidak saling terpecah belah.
"Di tengah kondisi tersebut ASEAN tentu harus memperkuat sentralitas dan kesatuannya dari pengaruh kekuasaan eksternal yang ingin memecah ASEAN ini," katanya.
Sebab menurut Mahfud pengaruh persaingan antara Amerika dan China juga mempengaruhi kondisi politik di Indonesia. Misalnya menjadi ada isu tokoh tertentu didukung pihak asing, dari pihak Amerika, maupun ada isu tokoh tertentu didukung pihak dari China.
"Jadi pengaruh ASEAN itu, pengaruh negara luar terutama persaingan Amerika dan China juga berpengaruh pada politik domestik di Indonesia sekali pun," katanya.
"Sehingga isu nya itu si A itu di dukung RRC, si B didukung oleh Amerika, isu itu muncul-muncul juga, bahkan kadang kala orang kampanye "Jangan khawatir Amerika di belakang kita", "oh yang itu mari kita hantam karena di blekangnya Amerika" dan sebagainya sebagainya. Itu muncul juga isu-isu politik domestik. Meskipun itu tentu saja tidak sesederhana itu masalahnya," kata Mahfud.
Oleh karena itu, ASEAN, kata Mahfud telah mengeluarkan konsep ASEAN Outlook On The Indo Pasific (AOIP) pada tahun 2019. Isi dari konsep AOIP tersebut adalah secara tegas menolak untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai ajang perebutan pengaruh dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi, bekerjasama secara inklusif untuk membangun perdamaian dan kesejahteraan tanpa intervensi, dan tanpa melunturkan jati diri sebagai negara merdeka.
"Pada masa keketuaan Indonesia, konsep AOIP ini akan diimplementasikan melalui penyelenggaraan ASEAN Indo Pacific Infrastructure Forum yang akan berlangsung pada bulan September tahun ini," kata Mahfud.
"Pada pertemuan EMM PMC yang sedang berlangsung pada saat ini maupun KTT ASEAN pada September nanti kedua negara sebagai mitra ASEAN akan hadir dan duduk bersama membicarakan kerjasama di kawasan," ungkapnya.


Selamatkan
Mahfud Md juga mengungkap keberhasilan Satgas TPPO menyelamatkan korban perdagangan orang sebanyak 1.943 warga Indonesia. Mahfud Md meminta ASEAN terus bekerja sama menangani kejahatan lintas negara.
"Dimulai tanggal 5 Juni, seminggu kemudian sesudah Presiden memberi arahan, sampai 5 Juli, dalam satu bulan kita itu berhasil menyelamatkan 1.943 korban TPPO dan menjadikan orang yang suka mengirimkan yang menjual agen pengiriman orang dengan tindak pidana perdagangan orang itu sebanyak 658 orang sebagai tersangka. Jadi tidak kecil jumlahnya," kata Mahfud dalam seminar itu.
Mahfud mengatakan saat ini pekerja migran Indonesia yang ada di luar negeri berdasarkan catatan BP2MI sebanyak 9,2 juta orang. Namun sebanyak 4,6 juta orang di antaranya merupakan pekerja ilegal dari Indonesia.
Adapun pekerja migran ilegal dari Indonesia itu tersebar di berbagai negara dengan modus misalnya keberangkatan tidak benar, kontrak kerja disandera orang atau tidak boleh pulang, paspor palsu karena melibatkan jaringan internasional. Mahfud mencontohkan bisa saja WNI pergi dengan paspor palsu, lalu disambut oleh pihak penerima di negara tujuan.
Karena itu, Mahfud mengajak aparat penegak hukum di negara-negara ASEAN untuk bekerja sama dalam menangani tindak pidana perdagangan orang untuk melindungi WNI.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat menangani kejahatan lintas batas secara sendiri, tidak mungkin. Oleh sebab itu, ASEAN itu harus bersatu," katanya.
"Maka, melalui forum APAC Council, Indonesia mengingatkan ASEAN bahwa isu tindak pidana perdagangan orang adalah masalah bersama dan membutuhkan komitmen serta kolaborasi. Indonesia akan terus mengajak negara-negara ASEAN memperkuat upaya pemberantasan TPPO melalui kerja sama antara aparat penegak hukum," katanya.
Mahfud mengungkap tantangan membebaskan korban TPPO, misalnya di Myanmar harus melalui jalan yang berliku. Hal itu karena adanya konflik militer di Myanmar.
"Beberapa waktu lalu kita juga tidak mudah untuk memulangkan puluhan korban tindak pidana perdagangan orang yang dari Indonesia dibawa ke Myanmar karena ada di tempat-tempat yang dijaga ketat oleh militer sehingga jalur diplomatik juga harus melalui jalan yang berliku. Dan mungkin masih ada di sana yang terpuruk, yang kita sekarang sedang mencarinya sampai tuntas," katanya.(detikcom/c)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru