Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 13 Mei 2025

IDI Sumut Sesalkan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Secara Massal

Redaksi - Rabu, 04 Agustus 2021 15:03 WIB
566 view
IDI Sumut Sesalkan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Secara Massal
Foto Dok/Leo Bukit
dr Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K)
Medan (harianSIB.com)

Antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 cukup tinggi. Alhasil, semua kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah di seluruh Indonesia selalu ramai dan berpotensi menimbulkan kerumunan.

Seperti vaksinasi di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (3/8/2021), terjadi kerumunan saat masyarakat mengantre untuk mendapatkan vaksin. Bahkan, karena antrean terlalu lama, warga nekat menerobos pagar agar masuk ke dalam gedung dan imbauan petugas tak dihiraukan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Sumatera Utara (IDI Sumut) dr Ramlan Sitompul menyesalkan cara pemerintah yang melakukan vaksinasi massal.

"Vaksinasi dilakukan secara massal? Kita menyesalkan cara seperti itu," kata Ramlan, Rabu (4/8/2021), menanggapi kegiatan vaksinasi massal yang kini sering dilakukan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan secara massal menimbulkan kerumunan. Adanya kerumunan maka berpotensi terjadinya penularan Covid-19.

"Nanti vaksinnya yang difitnah lagi, dibilang setelah vaksin kena Covid-19. Padahal, Covid-19 itu karena ada kerumunan, bukan karena vaksinnya. Mulai sekarang dikelola dengan baik kegiatan vaksinasi itu," tegas mantan Ketua IDI Medan ini.

Ia menyarankan pemerintah daerah memberdayakan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat 1, baik klinik swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Cara itu dinilainya lebih profesional dan efektif mencegah kerumunan saat dilakukannya vaksinasi.

"Perlu profesional mengelola ini semua, Seharusnya tak boleh begitu (vaksinasi massal). Kita punya perangkat, ada Puskesmas, Pustu, klinik swasta, jadi lokasi vaksinasi itu menyebar, bukan dibuat menumpuk seperti massal, akhirnya timbul kerumunan," ujarnya.

Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan di fasilitas kesehatan lebih baik dan efektif. Jika ada efek samping setelah vaksinasi, maka bisa ditangani secara cepat.

"Berdayakan faskes swasta dan pemerintah itu, jangan dibuat massal lagi. Kalau terus seperti itu, nanti target mulia kita mau menurunkan Covid-19 malah menjadi menambah Covid-19 dengan cara seperti itu," tambahnya.

Ditambahkannya, kita harus mengembalikan kemulian masyarakat Indonesia mendapat layanan kesehatan lebih baik. Tanpa menambah korban berjatuhan.

“Berlinang air mata kita melihat keadaan ini, sedih melihat masyarakat seperti itu. Kita harus memuliakan masyarakat kita dan menjaga kesehatannya serta memastikan tidak tertuar Covid-19,” katanya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru