Betlehem (SIB)
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kota kecil Betlehem, tempat Juruselamat kita lahir yang biasanya melakukan Perayaan Natal dengan meriah, kini akan menjadi lebih sepi daripada biasanya ketika waktu Natal.
Kementerian Kesehatan Palestina telah merekomendasikan pedoman ketat untuk Perayaan Natal tahun ini karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Biasanya, Perayaan Natal di Betlehem setiap tahun kedatangan ribuan peziarah, juga memiliki pertunjukan yang meriah.
Tahun ini, kementerian merekomendasikan agar acara penerangan pohon Natal di Manger Square dibatasi hanya untuk 50 orang, dan lampu pohon serta restoran terdekat akan ditutup pada jam 9 malam.
Kementerian juga mengatakan kebaktian Malam Natal juga harus dibatasi.
Pejabat Paletina diperkirakan akan memberikan keputusan akhir pada pekan ini.
Pariwisata, terutama pada saat Natal, sangat penting bagi perekonomian Betlehem. Tempat kelahiran Yesus itu biasanya menjadi ramai dengan toko dan restoran. Oleh karena itu, membatasi perayaan Natal akan menjadi ancaman besar bagi perekonomian Betlehem, yang telah dilumpuhkan oleh pandemi.
Bandara Ben Gurion Israel telah ditutup untuk wisatawan selama berbulan-bulan karena wabah virus corona. Israel perlahan-lahan keluar dari lockdown keduanya dalam beberapa bulan, sementara Palestina berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19.
Natal Tetap Diadakan
Sementara itu, resepsi pra-Natal di kediaman Presiden Israel Reuven Rivlin diadakan lebih awal. Biasanya pada pertengahan bulan Desember, namun kali ini diadakan pertengahan November 2020 dan hanya dihadiri pemimpin tertinggi dari golongan umat Kristen di Israel.
Acara ini juga jauh dari kesan perayaan Natal, karena Presiden Rivlin fokus dalam pembicaraan untuk persiapan perayaan Natal di Tanah Suci.
Walau salah satu nilai penting yang dijunjung oleh Israel adalah kebebasan beribadah, yang menurutnya akan dilindungi dengan segala cara, sangat penting bagi komunitas Kristen di Tanah Suci untuk menerapkan protokol kesehatan selama musim Natal. Rivlin menyebut Palestina dan Israel dalam hal penerapan protokol kesehatan. Dia sangat prihatin tentang perayaan Natal di Betlehem, yang masuk di wilayah Palestina.
Pembatasan dan penerapan protokol kesehatan pada masa Natal ini, bukan hanya di Israel dan Palestina, namun di seluruh dunia. Sama seperti doa semua umat beragama lain, umat Kristen pun berharap ada keajaiban di Natal kali ini, yaitu pandemi ini segera berakhir. Namun dalam keterbatasan dan keprihatinan di masa pandemi ini, mari tetap bersyukur dan bagikan sukacita Natal kepada semua orang, sebab ada kabar baik di hari Natal ini, yaitu ada harapan di dalam Kristus Yesus Sang Penebus. (CBN/Jb.com/d)
Sumber
: Hariansib Edisi Cetak