Betlehem (SIB)
Kota Betlehem mendirikan pohon Natal dan menyalakan lampunya, pada hari Sabtu (5/12) malam, namun tanpa kerumunan orang seperti tahun-tahun lalu. Ini karena pembatasan virus corona yang meredam dimulainya perayaan Natal di kota suci itu.
Otoritas Palestina pekan lalu mengumumkan langkah-langkah, termasuk memberlakukan jam malam malam, di Tepi Barat yang diduduki Israel selama 14 hari untuk melawan penyebaran virus.
Penduduk setempat dan peziarah secara tradisional berkumpul setiap tahun untuk menyalakan pohon di Manger Square, dekat Gereja Kelahiran, yang dibangun di situs di mana orang Kristen percaya bahwa itu tempat Yesus dilahirkan.
Tetapi tahun ini, hanya sekelompok kecil jurnalis yang hadir, karena pembatasan virus corona. Carmen Ghattas, direktur hubungan masyarakat di kota Betlehem, mengatakan bahwa Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, telah menyalakan pohon itu dari jarak jauh dari kantornya di Ramallah.
Tepi Barat, dengan populasi warga Palestina lebih dari 2,8 juta, secara resmi mencatat 71.703 infeksi virus corona, termasuk 678 kematian.
Gara-gara Pandemi
Suasana Natal 2020 kali ini memang akan terasa berbeda. bukan saja di pusat kota kelahiran Yesus, tapi di berbagai belahan negara.
Di Betlehem, kota asal Yesus sendiri, yang setiap tahunnya dipenuhi oleh para peziarah dari berbagai negara tampak sangat sepi.
Di tahun-tahun sebelumnya ribuan orang berkerumun memadati sudut-sudut kota Bethlehem. Tapi pandemi memaksa pusat-pusat perbelanjaan, restoran, hotel dan tempat-tempat wisata harus ditutup. Bukan hanya itu, dekorasi-dekorasi Natal terbilang sangat terbatas di tahun ini. Begitu juga dengan kegiatan ibadah gereja di Malam Natal.
“Betlehem tampak mati,†kata Maryana al-Arja, seorang pemilik Hotel Angel yang memiliki 120 kamar di pinggiran kota Bethlehem.
Hotel Angel ini juga diketahui sebagai lokasi penyebaran virus Corona untuk pertama kali di kota itu, ketika sekelompok wisatawan Yunani mengalami gejala di Maret 2020 yang lalu.
Di sisi lain, Ambassador Hotel yang terletak dekat dengan Gereja Kelahiran Yesus baru membuka kembali layanan jasa penyedia penginapan mereka. Mereka membuka satu lantai untuk para pengunjung lokal yang mungkin datang untuk merayakan Natal di kota tersebut.
“Biasanya di masa-masa ini, hotel ini akan ramai dengan kehidupan. Tapi seperti yang Anda lihat, tidak ada tanda kehidupan, bahkan pohon Natal pun tidak dipasang,†kata Mahmoud Tarman, resepsionis hotel.
Pihak otoritas Palestina, yang mengelola sebagian dari wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel, minggu ini telah memberlakukan kembali lockdown sebagai upaya pencegahan lonjakan kasus virus corona. Masyarakat dihimbau untuk tetap di dalam rumah dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi dan Bethlehem sendiri termasuk di dalamnya.
Menurut pengumuman pejabat setempat, lockdown kemungkinan akan diperpanjang hingga Hari Natal dan Tahun Baru jika kasus tidak mengalami penurunan.
Wali Kota Betlehem, Anton Salman menyampaikan bahwa mereka dengan terbuka akan menerima 3000 tamu undangan, termasuk tamu lokal dan pengiring musik dari berbagai belahan dunia untuk menghibur para wisatawan yang datang ke Betlehem selama perayaan malam Natal. (AFP/Jb.com/c)
Sumber
: Hariansib Edisi Cetak