Medan (SIB)
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Medan, Putrama Alkhairi menyebut telah mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan dengan benar di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
"Sejak dibuka kembali 5 Juli 2020 lalu hingga saat ini, PD Pembangunan selaku pengelola Medan Zoo tetap komit mematuhi protokol kesehatan dalam menerima pengunjung," kata Putrama saat dihubungi SIB melalui telepon, Selasa (20/10/2020).
Fasilitas protokol kesehatan di Medan Zoo, kata Putrama, juga lengkap. Di pintu masuk Medan Zoo telah disediakan 2 unit wastafel cuci tangan dengan sabun dan beberapa unit di dalam. Setiap pengunjung wajib cuci tangan dengan sabun sebelum memasuki areal Medan Zoo.
"Pengunjung juga wajib memakai masker dan dicek suhu tubuhnya. Jika suhunya di atas normal, dilarang masuk. Sedangkan pengunjung yang tidak memakai masker, akan diberi gratis," kata Putrama seraya menambahkan, lansia dan bayi dilarang masuk Medan Zoo.
Terkait jaga jarak antar pengunjung, Putrama mengatakan tidak ada masalah mengingat areal Medan Zoo cukup luas, yakni 30 hektare. Dengan luas itu, pengunjung Medan Zoo selama masa pandemi hanya 300-500 orang di akhir pekan dan puluhan pengunjung saja di hari kerja.
"Luas Medan Zoo 30 hektare, jadi tidak ada masalah dengan jaga jarak. Kita tidak membatasi pengunjung pun, pengunjung sendiri telah membatasi diri," tutur Putrama.
Putrama mengakui masih menemukan pengunjung yang melanggar protokol kesehatan dengan melepas masker. Kepada mereka diberi teguran agar mematuhi protokol kesehatan selama berada di areal Medan Zoo.
"Semua petugas Medan Zoo berjumlah 21 orang juga wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak selama bertugas. Jadi, bukan hanya pengunjung," kata Putrama.
Selama pandemi Covid-19, Putrama mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke Medan Zoo turun drastis. Sebelum pandemi, jumlah pengunjung di akhir pekan mencapai 1.500-2.000 orang. Sedangkan saat ini hanya 300-500 orang. Kunjungan harian yang umumnya pelajar, juga berkurang seiring diberlakukannya belajar dari rumah.
"Otomatis pendapatan juga turun drastis. Tapi, Alhamdullilah untuk makanan hewan berjumlah 265 ekor hingga Maret 2021 sudah tercover. Ternyata banyak orang yang sayang binatang di masa pandemi ini," tutup Putrama. (R17)