Naypyitaw (SIB)
Junta militer Myanmar memublikasi pihaknya memburu sejumlah selebritis di negara tersebut. Angkanya bertambah. Semula 20 nama, berkembang menjadi 60. Pada Kamis (8/4), membengkak menjadi 120 nama.
Laporan terakhir, Asia Nest Top Model (ANTM) Cycle 4 tahun 2016, Mya Myat Noe, diburu. Perempuan berusia 22 tahun itu tak diketahui keberadaannya tapi berdasarkan akun, kemungkinan bermukim di Milan, Itali.
Mya Myat Noe rutin memberi tahu langkah junta dalam menangani pendemo. Mantan ratu kecantikan itu juga sempat meng-upload foto hitam putih yang menunjukkan pose salam tiga jari, sebagai simbol pergerakan antikudeta Myanmar.
"Perjuangan sangat panjang, penuh pengorbanan tapi hasilnya akan manis dan menjamin semua warga di Myanmar," tulis gambar di akun tersebut.
Artis yang masih menetap di Myanmar, diburu untuk dibui. Satunya adalah Paing Takhon. Penangkapannya sehari sebelumnya menimpa blogger kecantikan populer Win Min Than, yang mengungsi ke satu hotel. Situs berita Irrawaddy melaporkan, sang bloger sembunyi bersama ibunya.
Aktor paling populer pasca kudeta, Paing Takhon ditangkap militer yang menyerbu satu biara. Pria yang sudah menjadi bikhu tersebut, ditangkap dan ditahan pada pukul 05.00.
Pria berusia 24 tahun itu dibawa pergi setelah delapan truk yang membawa polisi dan tentara tiba dan menggledah rumah ibunya di Yangon. Kondisi kesehatan ibu sang aktor diberitakan memburuk sejak militer mengeluarkan daftar yang hendak ditangkap.
Sebelum ditangkap, Takhon pernah ikut dalam protes anti-kudeta di jalanan. Aksinya tersebut mengikuti sesama penghuni biara yang mengecam kekerasan. Takhon menghadapi dakwaan berdasarkan pasal 505a KUHP, yang mengkriminalisasi komentar yang "menyebabkan ketakutan" atau menyebarkan "berita palsu" dan dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga tiga tahun. Profil media sosialnya telah dihapus, meskipun tidak jelas siapa yang menghapusnya.
Meski penangkapan terus dilakukan, aksi menolak junta berlanjut. Kamis pengunjuk rasa memulai apa yang disebut "mogok sepatu berbaris", menempatkan bunga dengan sepasang sepatu di lokasi protes, atau di rumah mereka.
Penyelenggara mengatakan protes simbolis akan menghormati lebih dari 580 orang yang dibunuh oleh militer, dengan menulis: "untuk setiap langkah, sekuntum bunga mekar".
Pada Senin (6/4), telur Paskah dihiasi dengan slogan anti-kudeta, bagian dari "serangan telur Paskah", sementara pada hari Selasa, jalan-jalan di Yangon disiram dengan cat merah dalam "Serangan darah" untuk menyoroti pembunuhan pengunjuk rasa damai.
Tagar #MilkTeaAlliance, yang pertama kali digunakan oleh anak muda di Thailand, Taiwan dan Hong Kong untuk menyuarakan oposisi terhadap otoriterisme. Menurut Twitter, yang kini telah membuat emoji teh susu, tagar tersebut telah ditampilkan di lebih dari 11 juta tweet pada tahun lalu, dengan penggunaannya melonjak pada bulan Februari ketika kudeta pertama kali terjadi di Myanmar. (T/Ant/R10/a)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak