Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Genjot Hilirisasi Rumput Laut, Kantor Luhut Mau Luncurkan Pusat Riset Internasional

Redaksi - Selasa, 30 April 2024 11:06 WIB
546 view
Genjot Hilirisasi Rumput Laut, Kantor Luhut Mau Luncurkan Pusat Riset Internasional
Dedhez Anggara/Antara Foto
Pekerja memanen rumput laut jenis Glacilaria Sp di areal tambak desa Brondong, Indramayu, Jawa Barat. Ilustrasi
Jakarta (SIB)


Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berencana akan meluncurkan International Tropical Seaweed Research Center yang berpusat di Indonesia pada bulan Mei mendatang. Hal ini selaras dengan rencana RI menggenjot hilirisasi rumput laut.


Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat mengatakan, peluncuran pusat riset itu akan dilakukan pada gelaran World Water Forum ke-10. Adapun acara itu akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Juga:

"Kita berencana bikin International Tropical Seaweed Research Center yang akan berpusat di Indonesia. Mudah-mudahan bulan depan kita akan launching dalam acara World Water Forum," kata Firman, dalam acara Indonesia Aquaculture Business Forum 2024 kerja sama detikcom dengan KKP di Hotel Raffles Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (29/4).


Indonesia sendiri merupakan negara produsen rumput laut tropikal terbesar di dunia, namun pengembangan industrinya di sektor hulu terbilang belum terlalu optimal. Hal ini lah yang menjadi landasan terbentuknya pusat riset ini. Nantinya pusat riset itu akan mewadahi ekspertis nasional maupun internasional untuk melakukan riset-riset potensi hulu dari industri rumput laut.

Baca Juga:

"Nanti kita akan undang nasional dan internasional expert untuk duduk bersama, melakukan riset-riset potensi tadi dari sisi biologinya, hulu, termasuk riset aplikasi down streaming-nya," tuturnya.


Firman mengatakan, rumput laut menjadi komoditas prioritas untuk dikembangkan saat ini. Kemenko Marves sendiri punya empat prioritas dalam pengembangannya, meliputi biostimulan, bioplastic, biofuel dan produk olahan makanan.


"Ini arah ke depan. Cuman, untuk menuju arah hilirisasi tadi kita bisa create macem-macem. Tapi kuncinya menurut saya pertama, dengan adanya jumlah produksi rumput laut yang ada sekarang, kita nggak cukup lah," ujarnya.


Oleh karena itu, pekerjaan rumah (PR) lainnya yang perlu diselesaikan RI ialah peningkatan area rumput lautnya, budi daya, hingga produksinya. Menurutnya, salah satunya ialah perlu adanya penetapan lokasi, zonasi, hingga memberikan kemudahan izin-izinnya untuk budi daya.


"Tetapi kita juga perlu ningkatin produktivitas dari rumput laut. Tadi salah satunya bagaimana kita mencari strain-strain yang tahan penyakit. Mau nggak mau itu akan jadi satu permasalahan, bahkan di kondisi perubahan iklim sekarang kita harus mencari strain-strain yang akhirnya bisa tahan kenaikan temperatur kenaikan air," pungkasnya.(**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru