Jakarta
(harianSIB.com)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan estimasi produksi
beras dalam negeri saat puncak
panen raya mencapai 10,45 juta ton. Diperkirakan puncak
panen raya jatuh pada Maret dan April 2025.
Kepala
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) puncak
panen raya tahun ini akan jatuh pada periode Maret dan April 2025 karena memiliki estimasi produksi
beras total mencapai 10,45 juta ton. Produksi ini paling tinggi dalam 3 tahun terakhir dengan periode yang sama.
Baca Juga:
Sementara itu, menurut Proyeksi Neraca Pangan kebutuhan konsumsi di Maret adalah 2,74 juta ton. Artinya, ada surplus 2,74 juta ton. Sedangkan untuk produksi April diperkirakan 4,97 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 2,54 juta ton. Dengan begitu, surplus
beras mencapai berkisar 2,43 juta ton.
"Saat ini waktunya
Bulog untuk menyerap dengan maksimal hasil produksi panen petani dalam negeri. Proyeksi produksi
beras kita di Maret ini akan bisa mencapai 5,48 juta ton. Kemudian kalau dibandingkan dengan kebutuhan
beras untuk konsumsi bulanan, masih akan ada surplus setidaknya sampai 2,74 juta ton di Maret ini," kata Arief dalam keterangannya, dikutip Minggu (16/3/2025) seperti yang diberitakan Harian SIB.
Baca Juga:
Arief menyebut hingga 11 Maret, realisasi serapan setara
beras oleh
Bulog telah menyentuh 255 ribu ton atau 8,52% dari total target 3 juta ton setara
beras. Pemerintah menginginkan kecukupan stok
beras yang dikelola
Bulog harus
berasal dari produksi dalam negeri.
Dalam hal ini, pemerintah melalui NFA telah mengeluarkan kebijakan agar
Bulog bisa menyerap hasil
gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg).
Langkah itu ditetapkan melalui Keputusan Kepala
Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 14 tahun 2025 dan Kepbadan Nomor 16 Tahun 2025.
"Realisasi serapan
Bulog masih sekitar 250 ribuan ton. Nah, pada Maret dan April ini waktunya
Bulog untuk fokus dan terus menaikkan kuantitas serapan gabah/
beras, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo agar menyerap Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500 per kg," tambah Arief. (**)