Medan (SIB)- Acara pengantar tugas dan lepas sambut Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan, Jumat (23/3), di Lapangan Apel Makodam I/BB Jalan Jend Gatot Subroto Medan berlangsung khidmat dan meriah.
Usai menerima penyambutan, Pangdam I/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo dan Mayjen TNI Cucu Somantri menjadi Irup. Di sambutannya, mantan Kasdam Jaya itu menyinggung tahun politik dan pesta demokrasi (Pilkada) di wilayah Sumut-Riau-Riau Kepulauan dan Sumbar.
Ia mengulangi penegasan pimpinan TNI dan sesuai undang-undang tentang netralitas TNI/Polri. "Saya tegaskan, meskipun ada calon yang berasal dari TNI dan pernah menjabat Pangdam, dalam pelaksanaan Pilkada, seluruh prajurit Kodam I/BB saya pastikan netral. Kita tidak ada dukungan. Karena tentara tidak berpolitik praktis," katanya.
Penegasan tersebut diulanginya ketika wawancara. Didampingi Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw, Gubsu Dr Ir HT Erry Nuradi MSi, puluhan jenderal dari TNI AD-AU dan AL, tiga gubernur dan 4 wakil gubernur, Pangdam mengatakan instruksi netral dalam Pilkada bukan instruksinya. "Ini ada Kapolda dan jajarannya, TNI/Polri itu netral sesuai undang-undang dan instruksi pimpinan TNI/Polri. Benar itu Pak Kapolda?" tegasnya dan dijawab dengan anggukan kepala oleh jenderal polisi bintang dua.
Sebagaimana diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerbitkan Keputusan Nomor Kep/231/III/2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Serah terima jabatan Pangdam I/BB dilakukan di Jakarta dengan Irup KSAD Jenderal TNI Mulyono, Kamis (22/2). Ibnu dipromosikan menjadi Pangdam I/BB menggantikan Mayjen TNI Cucu Somantri yang menjadi Staf Khusus KSAD.
Di acara itu, Ibnu mengharapkan dukungan semua elemen masyarakat untuk keberhasilan tugasnya. "Berilah dukungan seperti apa yang selama ini diberikan pada sahabat saya, Mayjen TNI Cucu Somantri," ujarnya.
Hal serupa diutarakan mantan Pangdam I/BB. Menurutnya, selama berdinas di Kodam I/BB pihaknya melakukan banyak hal tapi masih ada yang belum kelar. "Saya berharap berilah dukungan pada Pangdam I/BB yang baru," ujar mantan Kasdam I/BB itu.
Gubsu Erry Nuradi dalam sambutannya berterima kasih kepada Cucu yang telah membangun sinergitas dengan Pemprovsu. Ia menyampaikan ucapan selamat bertugas kepada Ibnu dan berharap apa yang sudah terjalin selama ini ditingkatkan. "Minimal dengan silaturahim yang semakin erat, persoalan yang muncul dapat diatasi," ujarnya.
Menyusul itu diadakan acara tradisi di lingkungan TNI-AD. Dikomandanupacarai Danbrigif Rimba Raya Kol Inf Dody Triwinarto diisi defile yang memamerkan kekuatan personel dan peralatan senjata yang dimilikinya.
Atraksi diawali dengan ledakan keras yang membuat hampir seluruh pengunjung terkejut. Ledakan tersebut menandai seribuan prajurit masuk ke lapangan mendemokan keahlian ilmu bela diri YongMudo.
Menyusul itu silaturahim di Balai Prajurit. Lebih istimewa dari kegiatan serupa selama ini, tetamu berlimpah hingga ruangan besar tersebut tidak muat menampung undangan.
Ibnu yang lahir di Bantul, 9 November 1961 lulusan Akademi Militer tahun 1985. Ia berunit di infanteri.
Karir militer Ibnu terbilang mulus. Ia memiliki banyak pengalaman jauh sebelum menjabat Pangdam I/BB. Pada awal 2015, suami dari Kusumawati Triwidodo itu menjabat Kasdam Jaya sebelum bertugas di Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas.
Perwira brilian yang dilukiskan pemikir dan ahli strategi itu dihunjuk sebagai Pangdam I/BB dengan ragam tugas. Soal politik? Ia pun tertawa dan mengatakan, "Tugas saya menjaga keutuhan NKRI khususnya di wilayah Kodam I/BB. Posisi Kodam I/ BB sangat strategis karena wilayah lingkup tugasnya berbatasan dengan wilayah Singapura dan Malaysia. "Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran strategis internasional itu juga masuk dalam kendali tugas Kodam ini. Itu tugas utama," ujarnya.
Turut menghadiri acara itu para tokoh di antaranya Uskup Agung Medan Mgr Dr AB Sinaga OFMCap, Drs Victor Siahaan SH mewakili Pemred Harian SIB GM Immanuel Panggabean, unsur pimpinan FKPPI di antaranya Irsal Saleh, pimpinan PPM Irwan Sembiring para bupati dan wali kota dari 4 provinsi. (R10/d)