Jakarta (SIB)
Nama Presiden Joko Widodo diabadikan menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA)
Peresmian President Joko Widodo Street dipimpin oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada Senin (19/10) pukul 16.45 waktu setempat.
Kegiatan tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) serta sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri UEA dan Abu Dhabi Municipality.
"Mereka bersama-sama menyaksikan penyingkapan tirai merah yang sebelumnya menutup nama jalan tersebut," kata Koordinator Fungsi Pensosbu KBRI Abu Dhabi Nur Ibrahim lewat keterangan tertulis resmi KBRI Abu Dhabi, Selasa (20/10).
Penamaan Jalan Presiden Joko Widodo merefleksikan hubungan erat RI â€" UEA, sekaligus bentuk penghormatan Pemerintah UEA kepada Jokowi dalam memajukan hubungan bilateral kedua negara.
Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area. Kawasan itu ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik.
Nama jalan ini sebelumnya adalah Al Ma’arid Street (dalam bahasa Indonesia artinya ekshibisi/pameran) yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.
Adapun Dubes RI untuk UEA, Husin Bagis, menyampaikan harapan agar penamaan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi semakin memperkokoh dan meningkatkan hubungan bilateral RI â€" UEA yang semakin erat.
"Penamaan jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi menambah jumlah nama tokoh Indonesia yang ada di luar negeri. Seperti Jalan Sukarno di Rabat, Maroko, Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda, Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, dan Jalan Munir di Den Haag," kata dia.
Penghargaan untuk Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa terhormat namanya disematkan dalam sebuah jalan di Abu Dhabi oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Menurut Jokowi, penghargaan ini bukan untuk dirinya pribadi, melainkan untuk Republik Indonesia (RI).
"Itu tentu sebentuk penghargaan dan kehormatan. Bukan untuk saya pribadi semata-mata, tetapi untuk Indonesia," ujarnya melalui akun Instagram resmi @jokowi sebagaimana dikutip Okezone, Selasa (20/10).
Jokowi berujar, penamaan dirinya pada nama jalan di Abu Dhabi merupakan contoh eratnya hubungan Indonesia dengan UEA yang kini bekerja sama dalam berbagai bidang.
"Di balik penamaan jalan itu, tersimpan harapan semoga hubungan kedua negara semakin kokoh, saling menguatkan, dan bermanfaat bagi rakyat Uni Emirat Arab dan Indonesia," imbuhnya.
Sangat Bangga
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengapresiasi pemerintah UEA yang menggunakan nama Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai nama jalan di Abu Dhabi. Meutya menilai itu sebagai simbol hubungan diplomasi yang baik di antara kedua negara.
"Ini bentuk simbolisasi diplomasi yang baik antara dua negara. Tentunya kita sangat bangga," kata Meutya kepada wartawan.
Selain itu, Meutya menyoroti pembangunan patung Presiden Soekarno di negara Aljazair. Menurutnya, hal-hal tersebut menunjukkan apresiasi dari negara asing terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Baru-baru ini didirikan patung Presiden Soekarno di Aljazair. Hal ini menunjukkan apresiasi negara lain terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo," kata Meutya.
Lebih lanjut Meutya pun menyoroti berbagai kerja sama antara RI dan UEA di masa pandemi. Ia menilai hadirnya peningkatan dalam hubungan dagang, tentunya juga berdampak positif terhadap hubungan bilateral di antara kedua negara.
"Masa pandemi Covid-19 tidak menutup peluang ekspor produk Indonesia ke UEA. Beberapa eksportir tanah air sudah berhasil menangkap peluang ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia, dua perusahaan dalam negeri PT Saribhakti Buni Agri dan PT Monde Mahkota Biskuit berhasil membukukan transaksi ekspor senilai USD 75 ribu ke Uni Emirat Arab," ungkap Meutya.
"Peningkatan hubungan dagang pun terjadi dan tentunya hal ini berdampak positif terhadap hubungan bilateral antara kedua negara," sambungnya. (Kps/Okz/d)