Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

2 Beruang Madu Masuk Permukiman Penduduk di Riau, BKSDA Turun Tangan

Redaksi - Rabu, 31 Maret 2021 09:18 WIB
366 view
2 Beruang Madu Masuk Permukiman Penduduk di Riau, BKSDA Turun Tangan
dok BBKSDA Riau
BBKSDA Riau berupaya mengevakuasi beruang madu yang masuk ke permukiman penduduk di Siak.
Pekanbaru (SIB)
Dua ekor beruang madu (Helarctos malayanus) masuk ke permukiman warga di Siak, Riau. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) kini tengah berupaya mengevakuasi beruang tersebut.

Informasi yang diterima, dua beruang terlihat masuk ke permukiman warga sejak 2 hari lalu. Warga melihat beruang di dekat camp Pertamina Buatan, Koto Gasib, Siak.

"Kami menindaklanjuti laporan Penghulu atau Kades Buatan III atas adanya satwa beruang masuk permukiman penduduk," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmatoro, Selasa (30/3).

Dari laporan itu, tim mendapat kabar ada dua ekor beruang yang melintas dan membuat warga khawatir. Tim kemudian datang ke lokasi dan menemukan adanya jejak dari satwa tersebut.

"Menurut informasi beruang pertama kali muncul pada Minggu pagi berjumlah dua ekor. Kemudian beruang terlihat lagi pada Senin pagi (29/3) sekitar pukul 07.21 WIB dan pukul 10.00 WIB berjumlah satu ekor, ini anakan," imbuh Heru.

Beruang madu anakan itu diduga terpisah dari induknya. Sebab, saat melintas, keadaannya pincang dan mengarah ke daerah perumahan padat penduduk.

"Ini dikhawatirkan dapat membahayakan penduduk. Setelah dicek ditemukan ada jejak-jejak beruang di lokasi itu," katanya.

Analisis sementara, beruang itu diduga kuat pernah masuk perangkap atau jerat warga 2 tahun silam. Tetapi saat akan dievakuasi, beruang tersebut lepas.

"Memang ada dua beruang anak dan induk kena jerat 2 tahun lalu. Kemudian saat mau dievakuasi lepas, dugaan beruang itu balik lagi. Sejauh ini belum ada gangguan," tegas Heru.

Sebagai langkah lanjutan, tim rencananya akan segera melakukan pemasangan perangkap (box trap) di lokasi kemunculan beruang tersebut. Jadi beruang dapat diatasi agar tak ada konflik antara satwa dan warga.

"Secepatnya kami pasang box trap untuk mengevakuasi. Sekarang sedang dilakukan koordinasi petugas dengan masyarakat di daerah tersebut agar tidak terjadi konflik," katanya. (detikcom/d)

Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru