Jayapura (SIB)
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Yahukimo, Papua. Mereka menembak lima warga sipil hingga tewas.
Insiden itu terjadi pada Kamis (24/6). Salah satu korban adalah kepala suku Pingki, Obaja. Sedangkan empat korban lainnya merupakan pekerja bangunan.
"Saya baru mendapat laporan yang memastikan bahwa keempat korban bukan karyawan PT Crenoma, melainkan pekerja bangunan asal Sangir, yang membangun rumah warga," ungkap Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, dilansir dari Antara, Jumat (25/6).
Pangemanan mengakui belum bisa ke TKP karena lokasi yang jauh dari Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo. Namun tim gabungan TNI-Polri dijadwalkan akan ke TKP untuk mengevakuasi korban. Kendati demikian, evakuasi tergantung cuaca mengingat untuk mencapai wilayah itu harus melintasi sungai yang dilaporkan sedang meluap.
"Jumat, tim gabungan TNI-Polri ke TKP baru bisa mengetahui dengan pasti insiden itu sekaligus mengevakuasi korban," ujar Pangemanan.
Polisi menyebut kelompok ini juga menyandera empat warga.
"Empat orang disandera. Tim lagi merapat ke sana," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal saat dimintai konfirmasi, Jumat (25/6).
Dia menyebutkan kendala yang dihadapi menuju lokasi penembakan di wilayah Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yuhikimo, adalah tim keamanan harus melintasi sungai yang sangat besar.
"Sabarlah, tim lagi merapat ke sana dan jaraknya 40 kilometer dan itu harus melalui sungai besar. Kalau sungainya naik, tidak bisa lewat. Di sana tidak ada sinyal," ucapnya.
Ada puluhan anggota KKB yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
Ahmad Mustofa menyebut, penyerangan dilakukan oleh KKB Kali I. Mereka memiliki 2 senjata api laras panjang.
"Korban dihadang oleh kelompok KKB Kali I dengan jumlah 30 orang, dengan menggunakan alat tajam berupa anak panak, kampak, parang, samurai, dan dua orang dari kelompok tersebut membawa 2 (dua) pucuk senjata api laras panjang," kata Ahmad saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (25/6).
"Selanjutnya terdengar dari pimpinan kelompok tersebut mengatakan bahwa 'laksanakan operasi dan periksa mereka'," sambung Ahmad.
Sebelum penembakan, sekitar pukul 09.00 WIT, karyawan PT Sinama melakukan aktivitas setiap untuk pengerjaan proyek pembangunan Jembatan Kali Kuk, Kampung Samboga, Distrik Seradala, Yahukimo.
Saat mengambil material proyek dari Camp Kali Kuk, Kampung Samboga, karyawan ini melintasi jembatan Kali I, Kampung Samboga, Distrik Seradala. Di lokasi inilah penghadangan dilakukan.
Melihat penghadangan itu, para pekerja ini mencoba mundur ke belakang untuk memutar dan kembali ke arah Camp Kali Kuk. Dalam upayanya itu, anggota KKB menembaki kendaraan mereka.
"Bersamaan dengan bunyi tembakan laras panjang dari arah depan korban yang mengakibatkan kaca depan retak tembus ke belakang akibat terkena proyektil senjata api tersebut," ucapnya.
Mereka kemudian menuju ke Kampung Bingki untuk berkumpul sesama karyawan dan masyarakat Kampung Bingki. Sore harinya, pihak Polres Yahukimo mendapatkan informasi warga atas nama Obaja Ang ditembak oleh teroris KKB pimpinan Tendius Gwijangge.
Ahmad Mustofa mengatakan terkait isu adanya penyanderaan kepada 4 orang warga lainnya oleh kelompok KKB masih dalam penyelidikan mereka.
"Pelaku diduga merupakan KKB pimpinan Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib. Saat ini personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap KKB," tegasnya. (detikcom/f)