Medan (SIB)
Video yang menunjukkan seekor harimau di Medan Zoo kurus dan makan rumput viral di media sosial. Harimau itu diduga sedang sakit.
"Kondisi harimau yang fotonya viral semalam saat ini sedang sakit," kata Plt Kepala BKSDA Sumut, Irsal Azhar, kepada wartawan, Jumat (24/9).
Irsan mengatakan, harimau itu sedang mengalami gangguan pencernaan. Dia mengaku mendapat informasi tersebut dari tim dokter hewan di Medan Zoo.
"Karena gangguan pencernaan dan cacingan menurut dokter hewan di Medan Zoo," tuturnya.
Irsal menyebut harimau itu sedang menjalani perawatan oleh dokter hewan. BKSDA juga telah mengirim tim untuk mengecek kondisi harimau kurus tersebut.
"Kami sudah turunkan tim pagi ini ke Medan Zoo untuk memeriksa kondisi Harimau Sumatera di sana, kami sedang menunggu hasil tim," jelasnya.
Sebelumnya, video yang menyebut harimau di Medan Zoo kurus dan makan rumput viral. Pimpinan DPRD Medan pun menyentil Wali Kota Medan karena hal itu.
Dilihat, Jumat (24/9), dalam video itu terlihat seekor harimau yang berada di dalam kandang. Harimau itu terlihat kurus dan sedang memakan rumput di dalam kandang.
Pengunggah menyebut harimau yang terlihat kurus itu berada di kebun binatang Medan atau Medan Zoo. Pengunggah juga menyebut hewan-hewan yang berada di Medan Zoo tidak terawat.
"Berikut foto Harimau Sumatera yang ada di Medan kemarin, badannya kurus dan memakan rumput. Kejadian di kebun binatang Medan," tulis narasi dalam video.
Pihak PD Pembangunan Medan dan manajemen Medan Zoo belum memberikan jawaban terkait hal ini.
Minta
Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala meminta pengelola kebun binatang memberikan perawatan yang terbaik ke satwa yang ada. Rajuddin juga meminta Bobby Nasution mengevaluasi manajemen Medan Zoo buntut viral harimau kurus.
"Kita meminta agar Pemko Medan mengevaluasi pegawai, manajemen, yang mengurusi persoalan binatang di kebun binatang ini. Maunya binatang ini dirawat dengan baik," tutur Rajudin.
Rajudin juga meminta Pemko Medan memberikan alokasi dana yang cukup untuk perawatan binatang yang ada di kebun binatang tersebut.
"Dengan adanya dana yang cukup, perawatan juga akan semakin baik," jelasnya.
Pernah Janji
Bobby Nasution pernah memberikan janji untuk membenahi kebun binatang. Bobby mengatakan akan menarik investor untuk itu.
"Harus (menarik investor). Ini harus karena kemampuan daerah punya batasan ya, tentunya kita utamakan untuk kepentingan sosial masyarakat. Jadi kalau anggaran kita jor-joran untuk membangun bisnis, kan nggak cocok. Kita macam bukan pemerintah namanya untuk fokus malah berbisnis, nggak cocok. Jadi ini harus penggunaan optimalisasi dananya bisa kita tarik swasta," kata Bobby Nasution, Kamis (5/8).
Bobby pun menargetkan hal ini secepatnya terealisasi. Namun Bobby mengaku harus melihat lagi kondisi saat ini ketika bangsa tengah menghadapi pandemi Covid-19.
"Ini kita harus melihat keadaan, ini pandemi Covid. Ini saja sudah kita tutup dari bulan Mei, tentunya investasi itu tolok ukurnya adalah dividen, profit. Nanti kita lihat dulu berapa profitnya berapa tahun, bagaimana kondisi ke depannya ini, sudah bisa dibuka. Nanti tiba-tiba pandemi naik lagi, kemarin kita sudah landai, ini sudah pernah ditutup juga dulu, pas naik-naik ya, pas sudah landai dibuka ini naik lagi ditutup lagi. Nah, kondisi ini siapa yang bisa kita ajak, bisa sama-sama mengerti, sama-sama paham, target secepat-cepatnya," ucap Bobby.
Bakal Bantu
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan perhatian soal harimau di Medan Zoo yang kurus dan makan rumput. Bobby mengatakan istrinya, Kahiyang Ayu, akan menyumbang daging untuk makanan harimau.
"Kemarin Ibu Wali Kota mau memberikan atau menyumbangkan langsung daging ataupun ayam. Ini kita tunggu saja," ucap Bobby kepada wartawan, Jumat (24/9).
Bobby menyebut telah melantik direksi baru Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan, yang membawahi Kebun Binatang Medan. Bobby pun meminta direksi meningkatkan apa yang telah ditargetkan Pemko Medan.
"Kita sudah tetapkan direksinya, sudah saya tetapkan direksinya, dan poin-poinnya, itu tetap kita minta membangkitkan PUD (perusahaan umum daerah) kita harus meningkatkan apa yang sudah kita buat sampai dengan hari ini," kata Bobby.
Selain itu, Bobby menyebut sejauh ini makanan satwa itu berasal dari CSR (corporate sosial responsibility) perusahaan-perusahaan. Bobby berjanji bakal memperbaiki lagi manajemen terkait kebun binatang tersebut.
"Cuma kalau untuk manajemennya harus kita perbaiki lagi. Pengelolaannya itu kan sudah dalam bentuk badan usaha. Harusnya dikelola, namun hari ini kita tahu bagaimana pengelolaannya masih minim, jadi kesulitan-kesulitan sering kali terjadi. Makanya banyak yang memberikan sumbangan, banyak yang memberikan CSR untuk harimau dan satwa lainnya," ucap Bobby. (detikcom/c)