Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

PGI Bantah Isu Liar 'Mendukung Pembubaran MUI'

Redaksi - Sabtu, 20 November 2021 07:55 WIB
417 view
PGI Bantah Isu Liar 'Mendukung Pembubaran MUI'
Foto: Istimewa
Logo PGI
Jakarta (SIB)
Sejumlah flyer berisi tulisan 'bubarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)' dengan mencatut logo Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tersebar di media sosial. PGI membantah dan mengecam flyer tersebut.

Flyer tersebut tertulis 'Mari terus Perkuat Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Bubarkan MUI'. PGI membantah pernah membuat flyer dan pernyataan tersebut.

"Informasi lewat flyer tersebut merupakan hasutan dan provokasi untuk memecah-belah persatuan umat. Hubungan PGI dan MUI selama ini baik-baik saja dan ada kerja sama yang baik," ujar juru bicara PGI Philip Situmorang dalam keterangannya, Jumat (19/11).

PGI, lanjut Philip, mengecam keras perbuatan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengedarkan flyer hasutan untuk membubarkan MUI dengan mencantumkan logo PGI. Philip mengatakan flyer tersebut adalah bentuk provokasi dan berpotensi memecah-belah persatuan umat beragama.

PGI, terang Philip, meminta masyarakat tidak mempercayai informasi tersebut. Philip juga memohon agar masyarakat tidak menyebarkan flyer provokatif itu.

Philip turut meminta aparat menindak tegas upaya-upaya menghasut dan memprovokasi ketegangan antaragama, terutama menjelang tahun-tahun politik.

Angkat Bicara
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid buka suara terkait penangkapan anggota pengurus Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An Najah oleh Densus 88 karena dugaan terlibat kasus terorisme berujung pada tuntutan pembubaran MUI di media sosial. Zainut menganggap tuntutan itu berlebihan.

"Adanya tuntutan sekelompok orang yang ingin membubarkan MUI. Saya kira hal itu terlalu berlebihan. Ibarat rumah ada tikusnya, masak rumahnya mau dibakar," ujar Zainut dalam keterangannya.

Zainut, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, membantah tuduhan MUI terpapar terorisme. Pasalnya, MUI telah menetapkan fatwa Nomor 3 Tahun 2004 tentang terorisme.

"Tuduhan MUI terpapar terorisme sangat tidak berdasar," jelas Zainut.

"Ahmad Zain An Najah (AZA) tidak ada kaitannya dengan MUI," tuturnya.

Membutuhkan MUI
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Aminuddin Ma'ruf, menilai keberadaan MUI saat ini dan masa akan datang sangat dibutuhkan umat Islam dan pemerintah. Aminuddin mengatakan MUI tidak hanya menjadi benteng keberagamaan, tapi juga benteng dalam menjaga NKRI.

Hal itu disampaikan Aminuddin dalam menjawab isu pembubaran MUI, seperti dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11). Mantan Ketua Umum PB PMII itu menilai pemerintah berpandangan bahwa MUI adalah lembaga yang sangat penting dalam menjaga akidah, moral, dan akhlak umat.

Menurutnya, pemerintah sangat meyakini dan mempercayai komitmen MUI terhadap NKRI dan pemberantasan terorisme. Karena itu, salah satu bentuk komitmen MUI adalah dibentuknya Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET).

"Penangkapan anggota MUI kemarin bukanlah bagian dari aktivitas organisasi, tapi aktivitas personal yang wajib dipertanggungjawabkan secara personal. Jangan kesalahan personal dibebankan pada organisasi yang di dalamnya terdapat ribuan ulama moderat dari pusat hingga kabupaten/kota," kata Aminuddin.

Meski begitu, Aminuddin percaya bahwa kasus ini akan menjadi momentum bagi MUI untuk melakukan konsolidasi di kalangan internal, agar tidak terjadi peristiwa serupa.

"Karena MUI adalah pegangan umat dalam menghadapi berbagai masalah yang semakin kompleks. Kita masih sangat membutuhkan MUI," ujar Aminuddin. (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru