Jakarta (SIB)
Kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dengan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Seorang anggota KKB tewas ditembak personel gabungan TNI-Polri.
"Dalam kontak tembak tersebut personel berhasil melumpuhkan satu anggota KKB (meninggal dunia)" kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin (6/12).
Kontak tembak terjadi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, pada hari ini sekitar pukul 14.15 WIT. Baku tembak itu bermula saat Satgas Nemangkawi menyelidiki keberadaan KKB.
Saat menyelidiki, personel Satgas Nemangkawi terlibat kontak tembak dengan teroris KKB. Anggota KKB yang tewas merupakan kelompok Undius Kogoya.
"Dari hasil penyelidikan satu anggota KKB kelompok Undius atas nama Marten Belau meninggal dunia di tempat. Selanjutnya personel Satgas Nemangkawi kembali ke Posko," katanya.
Dia mengatakan pasca kontak tembak, situasi di Kabupaten Intan Jaya aman dan kondusif. Personel gabungan TNI-Polri terus berpatroli dan menjagaan tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku.
Polisi mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.
"Kepada kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri, karena aparat keamanan akan terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku," tegasnya.
Terpisah, Polisi mengungkap motif pembakaran SMAN 1 Oksibil yang dilakukan oleh teroris KKB.
"KKB ini tidak setuju lihat pendidikan maju sehingga terjadi pembakaran sebelum subuh di SMAN 1 Oksibil," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal seperti dilansir Antara, Senin (6/12).
Kamal menjelaskan Satgas Nemangkawi bersama Polres Pegunungan Bintang dan Satgas Pamrahwan menerima laporan kebakaran di SMAN 1 Oksibil yang berada di Jalan Yapimakot Kampung Esipding Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (5/12) kemarin pukul 05.30 WIT. Laporan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Oksibil Kasiono langsung ditindaklanjuti tim Polri menuju lokasi.
Pukul 06.44 WIT, Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel tiba di lokasi dan langsung mengecek tempat kejadian kebakaran sekaligus mengamankan Lokasi tersebut. Petugas juga melakukan olah TKP.
Kejadian kebakaran ini diduga terdapat unsur kesengajaan mengingat hasil pengecekan di luar TKP di ketinggian dan jarak tembak ditemukan banyak jejak alas kaki, puntung rokok, dan diduga tempat tiarap untuk memantau.
Menurut Kamal, adanya dugaan KKB pelaku pembakaran ini karena warga sekitar melihat tidak lama setelah api membakar sekolahan, beberapa orang membawa senjata api dan alat perang melintas tidak jauh dari saksi tinggal.
"Polres Pegunungan Bintang masih melakukan penyelidikan lebih Lanjut," kata Kamal.
Usai kejadian, Wakapolres Pegunungan Bintang Bersama personel Polres dan Satgas Gabungan Polri melakukan patroli di sekitar lokasi kebakaran sekaligus menyampaikan kepada masyarakat Distrik Serambakon untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di wilayah tersebut.
"Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel Polres dan personel Sargas Gabungan Polri melanjutkan patroli guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif," kata Kamal. (detikcom/a)