Jakarta (SIB)
Ajang street race yang digagas Polda Metro Jaya bakal digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Ajang street race ini digelar Minggu (16/1) hari ini. Kegiatan itu digelar pagi hari dan berakhir sore harinya.
Sambodo menekankan, ajang street race di Ancol bukan merupakan ajang perlombaan. Ajang itu digunakan sebagai wadah latihan para komunitas balap motor.
"Nanti ada beberapa kelas dan setiap kelas diberi waktu untuk mereka atur sendiri latihannya. Jadi si A latihan sama si B atau si C latihan sama si D. Masing-masing komunitas nanti akan atur," jelas Sambodo.
Selain itu, Sambodo mengatakan, usai digelarnya ajang street race akhir pekan nanti, lokasi jalanan itu nantinya bisa digunakan para komunitas motor untuk melakukan latihan. Sambodo menyebut, teknis latihan serta pengamanan di lokasi tengah dimatangkan saat ini.
Siapkan Lokasi
Sambodo juga mengatakan, lokasi ajang street race di sejumlah wilayah selain Ancol telah disiapkan. Beberapa Satlantas di wilayah Polda Metro Jaya telah mengusulkan lokasi-lokasi yang nantinya bisa digelar street race.
"Beberapa polres para Kasat Lantas sudah lapor ke saya lokasi-lokasi yang layak jadi balapan," katanya.
Dia menambahkan, makin banyaknya lokasi street race yang disiapkan kepolisian bakal berdampak pada berkurangnya balap liar yang merugikan masyarakat.
"Seluruh polres nanti siapkan satu lokasi. Misal komunitas balap Tangerang Selatan di BSD. Jaktim dan Jakbar di mana.
Sehingga mudah-mudahan mereka nggak menyebar apalagi menutup jalan tapi laksanakan kegiatan di tempat-tempat yang kami fasilitasi," pungkasnya.
Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang mendaftar lomba balap jalanan legal atau street race telah mencapai 350 orang yang sebelumnya 200 orang.
"Itu update terakhir," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Wilayah Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Polisi I I Gusti Sunawa saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/1).
Gusti mengatakan, polisi tidak mematok target jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan balap tersebut.
Polri, kata dia, hanya memfasilitasi kegiatan balap yang kerap digelar secara liar, untuk mengedukasi. Baik para pebalap maupun masyarakat secara umum.
"Menjadi tanggung jawab kita bersama dalam hal keselamatan," kata Gusti.
Gusti mengatakan, para peserta yang mendaftar difasilitasi komunitas masing-masing. Termasuk apabila ada masyarakat umum yang ingin mengikuti ajang itu pun, kata dia, kemungkinan akan difasilitasi oleh komunitas bersangkutan.
"Semuanya tergantung komunitas, mereka yang mengatur bagaimana mekanisme. Syarat dari kepolisian hanya memfasilitasi," kata dia.
Menurut Gusti, pihak kepolisian hanya memfasilitasi lokasi dengan tujuan agar kepentingan masyarakat tetap bisa berjalan.
Sementara itu, mekanisme pendaftaran peserta dan pelaksanaan acara diatur oleh para komunitas yang melaksanakannya.
Panitia pula yang memutuskan terkait hadiah. Termasuk juga soal apakah ada hadiah untuk pemenang lomba balap tersebut.
Persiapan lomba balap jalanan legal itu sudah mencapai 90 persen.
"Persiapan sudah 90 persen dan fokus dari kami adalah bagaimana faktor safety (keamanan) menjadi prioritas, baik pebalap itu sendiri maupun masyarakat (penonton)," kata Gusti.
Bahkan, kata dia, sudah dilakukan beberapa kali uji coba di sepanjang lintasan untuk memastikan keamanan.
Lintasan yang akan digunakan adalah 600-700 meter di sepanjang Jalan Inspeksi Kali Ancol. "Trial sudah dilakukan beberapa kegiatan termasuk bagaimana agar safety benar-benar terjaga, kurang lebih 90 persen," kata dia. (detikcom/Kps/a)
