Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Bentrok di Karaoke Sorong, Polisi Tetapkan 11 Orang Tersangka

Redaksi - Minggu, 30 Januari 2022 08:56 WIB
568 view
Bentrok di Karaoke Sorong, Polisi Tetapkan 11 Orang Tersangka
Foto: Antara/Olha Mulalinda
BARANG BUKTI: Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing (ketiga kanan) menunjukkan sejumlah barang bukti senjata tajam saat konferensi pers di Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (29/1).
Jakarta (SIB)
Bentrokan di Sorong, Papua Barat, menewaskan 18 orang. Bentrokan di tempat karaoke Double O itu dipicu oleh dua kelompok anak muda yang terlibat keributan. Kini dua kelompok itu berdamai.

"Kedua belah pihak bersepakat untuk damai dan menyerahkan segala pengungkapan kasus terhadap pihak kepolisian," kata Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing melalui keterangan tertulis Polri kepada wartawan, Sabtu (29/1).

Kedua kelompok tersebut juga menegaskan, tidak akan memperpanjang masalah yang bisa berpotensi memicu aksi susulan lainnya.

Kemudian, terkait upaya preventif Polda Papua Barat lainnya guna menghindari aksi lainnya dan merampungkan proses penyidikan, kata Tornagogo, pihaknya bersama Komunitas Seni Band Kota Sorong telah menggelar pertemuan.

Sebelumnya, bentrok di Sorong tersebut diawali dari perkelahian pemuda pada malam Minggu (23/1). Polisi mengungkapkan bentrokan maut terjadi antara kelompok pemuda Kei dan Pelauw asal Maluku di Kota Sorong, Papua Barat.

Pertikaian ini sempat didamaikan sejumlah pihak, namun bentrokan kembali pecah pada Senin (24/1) dan menewaskan 18 korban, termasuk 17 warga biasa yang tewas terbakar di tempat hiburan malam (THM) Double O.

"Semua berawal dari anak muda semuanya. Anak muda yang ribut terus mengaitkan dengan kelompoknya (Kei dan Pelauw).

Itu terjadi di malam Minggu," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Selasa (25/1).

Teridentifikasi
Indah Cleo Disc jockey atau Dj terpopuler asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, merupakan salah satu dari 17 korban tewas dalam pembakaran karaoke Doubel0 di kota Sorong pada 25 Januari 2022. Jenazah DJ Indah Cleo akhirnya teridentifikasi.

Jenazah Indah Sukmadani atau DJ Cleo berhasil teridentifikasi bersama dua korban lainnya yakni Fermansyah Syahputra dan Vicram Kenoras. Hasil identifikasi itu diumumkan oleh pihak Kepolisian dalam konferensi pers yang dipimpin Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing di Sorong, Sabtu (29/1) seperti dilansir dari Antara.

Kapolda mengatakan, penanganan 17 korban pembakaran karaoke Doubel0 tersebut sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga. Dan tiga jenazah telah teridentifikasi.

Keluarga Indah Cleo akan segera menerbangkan jenazah almarhum dari kota Sorong untuk dimakamkan di tanah kelahirannya Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat, setelah diserahkan pihak Kepolisian.

11 Tersangka
Polisi telah menetapkan 11 orang tersangka atas kasus bentrokan maut di Sorong, Papua Barat.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 55 orang saksi atas kasus ini. Para tersangka itu memang memiliki perannya masing-masing atas bentrokan ini.

"Telah dilakukan proses pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 55 orang, dan telah ditangkap 11 tersangka," kata Adam kepada wartawan, Sabtu (29/1).

Tersangka inisial TL dan R merupakan tersangka pembunuhan, AA sebagai tersangka pembakaran dan pengrusakan, FM membakar sofa, HW pembawa parang dan memotong mobil, dan KH pembakar mobil. Lalu ada AAF sebagai pemotong kaca mobil, IR pelempar, JF sebagai pengrusak pangkalan ojek, AR provokator pembakaran dan RR penyedia parang untuk seorang DPO berinisial H.

Sementara, polisi juga sudah berhasil menyita barang bukti. Di antaranya parang, tombak, samurai, linggis, kapak, gear besi dan ketapel.

Tanggung Jawab
Polisi menyatakan pihak tempat hiburan malam itu bersedia menanggung akibat yang dialami korban.

Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing menjelaskan, pihaknya sudah bertemu dengan Komunitas Seni Band Kota Sorong serta manajemen tempat hiburan malam (THM) Double O itu. Ini adalah upaya preventif Polda Papua Barat untuk menghindari peristiwa lanjutan dan merampungkan proses penyidikan.

"Hasil pertemuan, pihak manajemen bertanggung jawab seluruhnya atas segala administrasi, baik formil maupun materiil, seluruh tanggungan korban dan keluarga," ujar Tornagogo sebagaimana termuat dalam keterangan tertulis Polri, Sabtu (29/1). (Detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru