Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Aksi Massa di DPRD Sumut, Menaikkan Harga BBM Membunuh Kehidupan Rakyat Secara Perlahan

Redaksi - Kamis, 08 September 2022 08:58 WIB
399 view
Aksi Massa di DPRD Sumut, Menaikkan Harga BBM Membunuh Kehidupan Rakyat Secara Perlahan
Foto: SIB/Firdaus Peranginangin
TOLAK KENAIKAN HARGA BBM: Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Medan, Rabu (7/9) turun ke jalan dan menjadikan gedung DPRD Sumut sebagai titik kumpul, dengan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM. 
Medan (SIB)
Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Medan, Rabu (7/9) turun ke jalan dan menjadikan gedung DPRD Sumut sebagai titik kumpul, dengan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang mereka nilai membunuh kehidupan rakyat secara perlahan.

Aksi menolak kenaikan harga BBM ini dilakukan secara "bergelombang" ke gedung dewan yang diawali dengan kelompok mahasiswa dari Universitas HKBP Nommensen, GMNI, HMI dan Gema Keadilan Sumatera Utara.

Para pengunjukrasa berorasi di badan Jalan Imam Bonjol Medan persis di luar pagar gedung dewan sembari memajangkan poster bertuliskan 'tolak kenaikan harga BBM', 'BBM naik emak emak menjerit', 'kenaikan BBM rakyat tercekik', sehingga arus lalu-lintas di jalan tersebut terpaksa ditutup.

Seusai menyampaikan tuntutan, kelompok mahasiswa tersebut mendesak anggota dewan untuk menandatangani sikap penolakan kenaikan harga BBM, karena kebijakan itu terkesan "membunuh" kehidupan masyarakat secara perlahan.

Sementara itu, Ketua Umum GEMA Keadilan Sumut Lutfi Satria dalam orasinya mengecam pemerintah, karena keputusan menaikkan harga BBM disaat masyarakat sedang berusaha keluar dari kesulitan ekonomi pasca pandemi Covid-19, sangat tidak tepat, sebab akan membuat kehidupan masyarakat semakin sulit dan terjepit.

"Alasan menaikkan harga BBM, karena subsidi selama ini tidak tepat sasaran. Seharusnya pemerintah melakukan evaluasi terlebih dahulu dan menyiapkan langkah-langkah yang akan diambil, agar tidak menyengsarakan rakyat," katanya.

Aspirasi mahasiswa akhirnya diterima anggota DPRD Sumut H Wagirin Arman, Ahmad Hadian, Jonius Taripar P Hutabarat dan Tuahman Purba seraya menyatakan dukungannya terhadap tuntutan mahasiswa yang menolak dengan tegas kenaikan harga BBM.

"Jika ada petisi mahasiswa yang mau diteken, saya siap menandatanganinya, karena saya sangat prihatin atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM di saat ekonomi rakyat sedang "morat-marit" dan mempunyai pendapatan pas-pasan, tentu akan semakin terpuruk perekonomiannya," tandas Wagirin.[br]

Jonius Taripar P Hutabarat juga tegas menolak naiknya harga BBM, karena kenaikan tersebut dipastikan akan dibarengi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, yang akhirnya menambah beban penderitaan masyarakat.

Aksi unjuk rasa mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan terlihat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda memantau jalannya aksi dari halaman gedung DPRD Sumut.

Menjelang petang, lagi sekelompok mahasiswa mendatangi gedung DPRD Sumut dan melakukan pembakaran ban bekas di badan Jalan Imam Bonjol depan gedung dewan, sehingga asapnya mengepul hitam ke udara.

Tapi aksi bakar ban itu tidak sampai menimbulkan kericuhan, karena Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution didampingi Ketua Fraksi NasDem Tuahman Purba dan Poaradda Nababan menemui pengunjuk rasa dan menyatakan dukungannya terkait penolakan kenaikan harga BBM. (A4/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru