Washington DC (SIB)
Tiga penembakan massal terjadi di tiga wilayah berbeda di Amerika Serikat (AS) saat peringatan hari kemerdekaan 4 Juli. Sedikitnya 10 orang tewas akibat serangkaian penembakan mematikan itu, dengan 38 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/7), tiga penembakan massal itu dilaporkan terjadi di wilayah Philadelphia, Baltimore dan Fort Worth menjelang libur nasional dalam rangka peringatan hari kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli.
Di Fort Worth, kepolisian setempat melaporkan sedikitnya tiga orang tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan massal yang terjadi pada Selasa (4/7) waktu setempat, setelah digelarnya festival lokal untuk memperingati liburan hari kemerdekaan AS.
Penembakan massal lainnya terjadi di Philadelphia pada Senin (3/7) malam, dengan kepolisian setempat melaporkan sedikitnya lima orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan mematikan.
Pelaku penembakan yang memakai rompi antipeluru dan bersenjatakan senapan AR-15 melepas tembakan ke arah orang-orang asing. Terdapat dua bocah laki-laki berusia 2 tahun dan 13 tahun di antara korban luka. Keduanya dilaporkan terkena tembakan di bagian kaki.
Satu penembakan massal lainnya terjadi pada Minggu (2/7) waktu setempat di Baltimore, dengan sedikitnya dua orang tewas dan 28 orang lainnya, separuhnya anak-anak, mengalami luka-luka. Penembakan mematikan itu terjadi di dalam pesta yang digelar di salah satu area permukiman di Baltimore.
Motif di balik tiga penembakan massal itu masih belum diketahui secara jelas.
Pelaku penembakan di Philadelphia berhasil ditangkap polisi. Pelaku diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 40 tahun, namun identitasnya tidak diungkap.
Sementara di Fort Worth dan Baltimore belum ada penangkapan tersangka. Kepolisian Baltimore menuturkan pihaknya sedang memburu beberapa tersangka, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal ciri-cirinya.
AS sedang berjuang menghadapi sejumlah besar penembakan massal dan insiden kekerasan bersenjata. Menurut data yang dikumpulkan Gun Violence Archive, tercatat lebih dari 340 penembakan massal terjadi di AS sepanjang tahun ini.(detikcom/c)