Jakarta (SIB)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas melakukan soft launching platform SmartASN, Rabu (25/10). Platform ini akan diujicobakan di 79 Kementerian Lembaga plus Ibu Kota Negara (IKN).
SmartASN yang dikenalkan pada hari itu, diharapkan mampu mengintegrasikan pelayanan di sektor Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Namanya SmartASN, nanti ratusan aplikasi bahkan ribuan nanti di lingkungan ASN akan dijadikan satu ke dalam platform ini. Hari ini kita sedang soft launching, pilot project ke 79 kementerian/lembaga plus IKN (Ibu Kota Negara)," ujar Anas
Tak hanya itu, soft launching ini juga menjadi awal dari persiapan ASN yang akan pindah ke IKN. Pada peresmian kali ini memang masih fokus kepada tiga hal dulu yakni pembelajaran, talenta, dan media sosial.
"Nah ini khusus masih tiga dulu, satu terkait dengan learning, pembelajaran, kemudian media sosial, dan talenta. Nanti yang lain akan bertahap, sehingga ke depan tidak akan ada lagi aplikasi yang sama, secara bertahap akan kita integrasikan," tambahnya.
Sejalan dengan Anas, Deputi Bidang SDM Aparatur MenPAN-RB Alex Denni mengatakan adanya transformasi ASN akan membuat sistem birokrasi atau pelayanan kepada publik menjadi lebih baik, sehingga, kesejahteraan bagi pegawai dan masyarakat bisa tercipta.
"Mempercepat transformasi ASN sebagai mesin birokrasi akan mempermudah pelayanan publik yang pada akhirnya akan membuat daya saing meningkat dengan ultimate outcome-nya adalah kesejahteraan, ini adalah tidak bisa kita tawar-tawar derajat kepentingan tersebut," ujar Denni
Denni menambahkan SmartASN masih membutuhkan masukan dari berbagai pihak. Agar nantinya ini bisa menjadi sebuah sistem yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
"Bapak Ibu selaku user nanti akan memberikan masukan juga selama pilot project ini. Kita akan co-create ini bersama-sama agar ini menjadi sebuah sistem yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan kita," tambahnya.
Deni menuturkan fitur sosial media nantinya berguna untuk pegawai agar bisa berkolaborasi, berdiskusi, saling menyapa, cek status, dan live share. Lalu, learning atau pembelajaran diharapkan dapat membawa ke arah perubahan yang lebih baik.
Fitur terakhir yang dikenalkan pada soft launching ini adalah talenta. Denni juga membocorkan sedikit fitur performa yang masih dalam tahap pengembangan dan kemungkinan siap diluncurkan tahun depan.
"Lalu talenta dan kemudian performance mungkin tahun depan akan kita masukkan dengan masukan-masukan dari temen-temen," ucapnya.
Menurut Denni, piloting SmartASN ini memiliki tiga tujuan yakni memastikan user experience tidak memiliki masalah, kemudian mendapatkan timbal balik dari pegawai, dan mengidentifikasi tantangan yang nantinya muncul, sehingga, kolaborasi antara pencipta dan pengguna dapat membuat aplikasi SmartASN semakin lebih baik.
"Piloting ini gunanya ada tiga, pertama memastikan user experience-nya ok, karena generasi kita beraneka ragam. Kemudian mendapatkan feedback dari pegawai-pegawai kita, kemudian mengidentifikasi tantangan-tantangan yang kemungkinan muncul," tutupnya.
SmartASN merupakan aplikasi yang direncanakan untuk mengelola kepegawaian ASN. Aplikasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan SDM yang unggul, berkualitas, berintegritas, dan memiliki daya saing yang bagus. (detikcom/d)