Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Kerugian Bangunan Terbakar Saat Ricuh di Jayapura Diperkirakan Rp 2 M

* Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf
Redaksi - Sabtu, 30 Desember 2023 09:22 WIB
283 view
Kerugian Bangunan Terbakar Saat Ricuh di Jayapura Diperkirakan Rp 2 M
(Humas Polda Papua)
Insiden pembakaran di Waena, Papua.
Jakarta (SIB)
Beberapa bangunan dibakar saat sejumlah orang mengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Waena, Jayapura. Kasus ini sedang diselidiki kepolisian.
Sejumlah bangunan beserta isinya hangus terbakar, di antaranya Kantor Denkesyah, kios manset dan Perumahan Dinas Jabatan Kasi Korem 172/PWY Jayapura. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
"Toko tersebut menjual baju, sepatu dan sendal sehingga kobaran api cepat merambat dan membesar sehingga membakar bangunan kantor serta kios lainnya yang berada di lingkungan Asrama Korem 172/PWY Waena," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, dalam keterangannya, Jumat (29/12).
Peristiwa bermula saat massa pengantar jenazah melintas di lampu merah Waena. Lalu ada sejumlah orang yang melemparkan batu ke arah aparat keamanan yang berjaga di depan gapura masuk Asrama Korem 172/PWY Waena.
"Merespons aksi tersebut, anggota melakukan tembakan peringatan dan sejumlah upaya untuk mengendalikan situasi. Sayangnya, aksi anarkis berlanjut, memicu pembakaran beberapa bangunan di sekitar Lampu Merah Waena," kata Kombes Benny.
Kasus pembakaran itu terjadi di Area Bucen III Waena, Jayapura pada Kamis (28/12) sekitar pukul 17.50 WIT. Satu unit AWC Polda Papua tiba di tempat kejadian untuk membantu pemadaman pada pukul 18.10 WIT.
Aparat kepolisian dan petugas pemadam kebakaran (damkar) berupaya memadamkan kebakaran bersama. Kemudian dikerahkan dua satuan setingkat kompi (SSK) anggota gabungan TNI/Polri dan tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Benny menyebutkan kebakaran di Lingkungan Asrama Korem 172/PWY Waena berhasil dipadamkan pada pukul 20.30 WIT. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Aparat kepolisian saat ini tengah melakukan pendataan terkait pelaku usaha dan korban yang terdampak. Selain itu, penyelidikan intensif terus dilakukan untuk mengungkap motif dan dalang di balik peristiwa ini," ucapnya.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bekerja sama dalam memberikan informasi yang dapat membantu proses penyelidikan lebih lanjut.



MINTA MAAF
Sementara itu, keluarga almarhum mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf soal peristiwa tersebut.
"Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe di Jayapura.
Menurut Wonda, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenazah almarhum Lukas Enembe dengan baik di Jayapura.
"Namun kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena dan Abepura yang mengakibatkan terjadinya pemukulan dan perusakan ruko serta restoran dan kantor maupun beberapa kendaraan," ujarnya.
Dia mengatakan peristiwa tersebut tentu di luar pemikiran, rencana, dan skenario dari pada pihak keluarga. Sebab sebelumnya telah diatur sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Papua.
"Jadi sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf sebab kami ingin kedamaian dan kehangatan dari seluruh masyarakat Papua dalam mengantarkan jenazah almarhum bapak Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya," katanya lagi.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu menambahkan pihak keluarga menginginkan semua proses pemakaman almarhum Lukas Enembe harus berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab dengan penuh kedamaian.
Dia menambahkan hal tersebut sesuai dengan motto almarhum saat menjabat sebagai Gubernur Papua yakni "Kasih menembus perbedaan".
"Ini memang di luar dan harapan keluarga kami dan kami berharap semua masyarakat tidak terpengaruh isu yang dapat menimbulkan kekacauan," ujarnya. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru