Anggota Komisi D DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM mendesak Pemprov Sumut Cq Dinas PUPR Sumut segera memperbaiki jembatan Titi Besi yang menghubungkan Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) dengan Kabupaten Deliserdang di Dusun I Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Sergai, yang mengalami rusak parah, karena sangat meresahkan masyarakat.
"Pemprov Sumut melalui Dinas PUPR Sumut sebaiknya segera memperbaiki jembatan Titi Besi ini, sebab berdasarkan penjelasan Kadis PUTR Sergai, Johan Sinaga, status jalan tersebut merupakan jalan provinsi, sehingga perbaikan jembatan merupakan kewenangan Pemprov Sumut," kata Viktor Silaen kepada wartawan, Kamis (11/1) di Medan.
Viktor menambahkan, bisa saja anggaran perbaikan jembatan dengan panjang lebih kurang 6 x 100 meter tersebut sudah ditampung anggarannya dalam paket proyek pembangunan jalan dan jembatan provinsi Rp2,7 triliun yang dikerjakan secara multiyears tersebut.
"Tapi, karena proyek multiyears tersebut masih dalam tahap perpanjangan kontrak pekerjaan, masih tertunda pekerjaannya. Namun pastinya, kita belum tahu, apakah anggaran pembangunan Titi Besi itu masuk dalam proyek multiyears atau tidak, nanti kita cek ke Dinas PUPR Sumut," tegas Viktor.
Ditambahkan Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini, terkait adanya permintaan warga ke Presiden Jokowi agar memperbaiki jembatan yang rusak parah dimaksud, hal itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang dianggapnya tidak peduli terhadap kondisi jembatan yang sudah hancur.
"Wajar masyarakat kecewa dan frustrasi melihat kondisi titi besi yang hancur-hancuran, seolah-olah tidak ada kepedulian pemerintah memperbaikinya, sehingga satu-satunya harapan warga mengadu kepada Presiden Jokowi yang mereka anggap masih peduli terhadap nasib rakyat," kata Viktor Silaen.
Penegasan itu disampaikan Viktor menanggapi berita SIB, Kamis (11/1) terkait hancur leburnya jembatan Titi Besi yang menghubungkan Kabupaten Sergai dengan Kabupaten Deliserdang, yang sangat meresahkan masyarakat pengguna jalan tersebut.
"Jembatan Titi Besi itu benar-benar hancur, lantai jembatan yang amblas ditutupi dengan batang kelapa atas swadaya masyarakat, sehingga masih ada lubang menganga dan sangat membahayakan pengendara yang melintas," ujar Viktor.
Parahnya kondisi lantai jembatan mengharuskan pengendara sepeda motor turun dan mendorong sepeda motornya melintasi batang pohon kelapa yang membentang menutupi lantai jembatan yang amblas. Kerusakan jembatan ini sudah berlangsung selama dua tahun.
Berkaitan dengan itu, Viktor berharap kepada Dinas PUPR Sumut segera memperbaiki jembatan titi besi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan pada tahun 2024, agar masyarakat bisa menggunakannya, sehingga arus lalu-lintas bisa lancar kembali.(**)
