Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Demo Anti-Imigran Pecah di Irlandia Utara, Massa Ricuh Bakar Rumah

Redaksi - Kamis, 12 Juni 2025 10:46 WIB
140 view
Demo Anti-Imigran Pecah di Irlandia Utara, Massa Ricuh Bakar Rumah
AFP/PAUL FAITH
Seorang pengunjuk rasa berjalan melewati api yang membakar jalanan dalam aksi protes di Ballymena, Irlandia Utara, pada Selasa (10/6/2025).
Belfast(harianSIB.com)

Ratusan orang turun ke jalan di Kota Ballymena, Irlandia Utara, pada Rabu (11/6/2025) malam dalam demonstrasi anti-imigran yang berlangsung tiga malam beruntun.

Massa berhadapan langsung dengan polisi yang dilengkapi tameng antihuru-hara, meriam air, hingga anjing pelacak.

Baca Juga:

Berbeda dari dua malam sebelumnya yang diwarnai kekerasan, aksi protes pada Rabu malam berakhir tanpa insiden besar.

Sebelumnya, kerusuhan telah menyebabkan puluhan rumah dan toko terbakar serta melukai sedikitnya 32 petugas polisi.

Baca Juga:

Di Kota Larne, sekitar 32 kilometer di tenggara Ballymena, sekelompok pria bertopeng dilaporkan membakar pusat rekreasi yang digunakan untuk menampung warga terdampak evakuasi.

Para perusuh melakukan kerusuhan bersenjatakan bom molotov, perancah dan batu.

Media lokal menyebutkan, fasilitas itu sempat menjadi tempat perlindungan bagi penduduk yang melarikan diri dari kerusuhan di Ballymena.

Seorang warga, Allison McCurdy (52), menyatakan kemarahannya terhadap situasi tersebut. "Kami mengirimkan pesan bahwa Ballymena sudah muak dengan orang asing. Kota ini hancur," ujarnya.

Sebagian warga dilaporkan menempelkan tanda di rumah bertuliskan bahwa mereka berasal dari Filipina, atau menggantungkan bendera Inggris demi menghindari serangan.

Namun tidak semua warga melihat aksi tersebut sebagai tindakan negatif. Seorang mahasiswa, Lee Stewart (18), mengatakan bahwa demonstrasi itu dibutuhkan "untuk membela rakyat kami sendiri."

"Kami merasa pihak kepolisian tidak melakukan apa pun untuk menghentikan apa yang terjadi pada gadis-gadis kecil yang malang itu," ujarnya.

Ketegangan bermula dari penangkapan dua remaja pria yang diduga mencoba memperkosa seorang gadis muda.

Keduanya hadir di pengadilan pada Senin (9/6/2025) dan meminta penerjemah bahasa Romania, memicu spekulasi di tengah masyarakat soal latar belakang etnis mereka.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru