
2 Atlet Taekwondo RTA Torehkan Prestasi di Liga Taekwondo DKI Jakarta Series 10
Pematangsiantar (harianSIB.com)Dua atlet taekwondo Rahmat Taekwondo Academy (RTA) Pematangsiantar, JhieJhie dan Zelda Erlinda, menorehkan p
Perayaan ini identik dengan berbagai bentuk ungkapan cinta, seperti memberikan bunga dan cokelat, bertukar hadiah, hingga menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Seiring waktu, tradisi ini berkembang dan menjadi bagian dari budaya populer di banyak negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga:
Namun, di balik kemeriahan perayaan ini, terdapat sejarah panjang yang melatarbelakanginya. Awalnya, Hari Valentine tidak selalu dikaitkan dengan ungkapan kasih sayang seperti sekarang. Asal-usulnya berakar pada sebuah kisah yang jauh berbeda.
Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah Hari Valentine? Dan bagaimana perayaan ini berkembang hingga menjadi tradisi global? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga:
*Asal usul Hari Valentine
Sebenarnya, Hari Valentine berasal dari kisah seorang tokoh bernama Santo Valentine. Namun, siapa sebenarnya Santo Valentine masih menjadi misteri karena ada beberapa cerita yang berbeda.
Salah satu kisah yang paling terkenal menyebutkan bahwa Valentine adalah seorang pendeta di Roma pada abad ke-3 Masehi. Saat itu, Kaisar Claudius II melarang pernikahan bagi para pemuda karena ia percaya bahwa pria lajang lebih baik dalam berperang dibandingkan mereka yang sudah berkeluarga.
Valentine merasa kebijakan ini tidak adil, sehingga ia secara diam-diam tetap menikahkan pasangan-pasangan muda. Ketika perbuatannya terbongkar, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Menurut legenda, selama di penjara, Valentine jatuh cinta pada putri penjaga penjara dan sebelum dieksekusi pada 14 Februari, ia menulis sebuah surat untuk gadis tersebut yang diakhiri dengan kata-kata "From your Valentine".
Selain kisah ini, ada juga cerita lain yang menyebutkan bahwa Santo Valentine dihukum mati karena membantu orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal kejam pada masa pemerintahan Kaisar Claudius II.
Perayaan Hari Valentine dipercaya berasal dari sebuah festival Romawi kuno yang bernama Lupercalia dan berlangsung setiap pertengahan Februari.
Festival ini menandai pergantian musim dan dirayakan dengan berbagai ritual. Salah satu tradisi dalam festival ini adalah undian pasangan, di mana pria dan wanita akan dipasangkan secara acak melalui pengundian nama. Beberapa pasangan bahkan menikah setelah festival berlangsung.
Ketika Kekaisaran Romawi mulai beralih ke agama Kristen, gereja ingin menghapus unsur-unsur pagan dalam budaya Romawi dan mengubah Lupercalia menjadi perayaan yang lebih religius.
Mereka kemudian menghubungkannya dengan Santo Valentine sebagai simbol cinta dan pengorbanan. Seiring waktu, nama Valentine mulai dikaitkan dengan ungkapan kasih sayang dan tradisi bertukar surat cinta serta hadiah pun berkembang hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang.(*)
Pematangsiantar (harianSIB.com)Dua atlet taekwondo Rahmat Taekwondo Academy (RTA) Pematangsiantar, JhieJhie dan Zelda Erlinda, menorehkan p
Teheran (harianSIB.com)Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan perang setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap t
Teheran (harianSIB.com)Iran kembali melakukan serangan rudal ke wilayah Israel usai 3 fasilitas nuklirnya dibombardir Amerika Serikat (AS).
Jakarta (harianSIB.com)Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan keberhasilan militer AS dalam membombardir dan melen
Tebingtinggi(harianSIB.com)Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai penerus untuk melanj