Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 10 Mei 2025

Autisme pada Anak, Pentingnya Deteksi Sejak Usia Dini

Robert Banjarnahor - Sabtu, 10 Mei 2025 12:32 WIB
107 view
Autisme pada Anak, Pentingnya Deteksi Sejak Usia Dini
Freepik
Ilustrasi anak. Gangguan autisme pada anak bisa dikenali sejak dini lewat tanda seperti tidak merespons saat dipanggil, sulit berbicara, hingga perilaku yang berulang.
Jakarta(harianSIB.com)

Psikolog sekaligus Ketua Yayasan Autisme Indonesia, Dr. Adriana Soekandar Ginanjar, menjelaskan bahwa autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perilaku yang disebabkan oleh kelainan pada perkembangan saraf otak. Gangguan ini memengaruhi cara anak dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Istilah "spektrum" pada ASD mengacu pada beragamnya gejala yang bisa muncul pada tiap anak. Secara umum, orang tua dapat mengenali tanda-tanda autisme dari tiga aspek utama, yaitu keterampilan sosial atau interaksi, kemampuan berkomunikasi, dan pola perilaku.

Baca Juga:

"Kalau bicara soal autisme, ada anak-anak yang mampu menempuh pendidikan hingga ke jenjang universitas dan memiliki tingkat intelegensi yang baik. Namun, ada juga yang mengalami hambatan besar dalam bahasa, memiliki masalah perilaku, dan memerlukan pendidikan di sekolah khusus," ujar Dr. Adriana dalam acara Siaran Sehat di YouTube Kemenkes RI bertajuk Autisme pada Anak, Kenali Sebelum Terlambat, Jumat (9/5/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ASD dapat terjadi pada semua ras, suku bangsa, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Autisme lebih banyak ditemukan pada laki-laki.

Baca Juga:

Gejala gangguan ini dapat mulai tampak sejak bayi, ataupun pada anak yang sebenarnya telah berkembang relatif normal tetapi kemudian perkembangannya menjadi berhenti atau mundur sebelum berusia tiga tahun.

Adapun ciri-ciri autisme yang penting untuk diperhatikan oleh orang tua, di antaranya hambatan dalam interaksi sosial. Anak dengan ASD akan kesulitan untuk memahami pesan dari lawan bicara dan juga nanti responsnya secara betul.

Menurutnya, ada anak-anak dengan ASD yang bicaranya lancar tapi misalnya hanya menghapal lagu. Anak penderita ASD juga enggan melakukan kontak mata dikarenakan mereka tidak merasa nyaman.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru