Petugas Rutan Tarutung Gagalkan Penyelundupan Narkoba yang Dibawa Pengunjung ke WBP

Tapanuli Utara (harianSIB.com)
Petugas Pengaman Pintu Utama (P2U) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tarutung Kanwil Kemenkumham Sumut menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu.

Kepala Rutan Kelas II B Tarutung, Ismet Sitorus menyampaikan, aksi penyelundupan narkoba jenis sabu ini terungkap pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 12.40 WIB saat petugas P2U melakukan pemeriksaan terhadap titipan barang terhadap satu orang warga binaan pemasyarakatan (WBP).

" Hasil pemeriksaan ditemukan satu bungkus sabu dan sebuah pipet yang terbungkus rapi di dalam bungkusan makanan. Petugas kemudian melaporkan temuan tersebut ke komandan jaga. Selanjutnya komandan jaga meneruskan laporan kepada Kepala Kesatuan Pengamanan (Ka KPR) dan selanjutnya Ka KPR melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Rutan, " terangnya.

Baca Juga:

• Lanal TBA Tangkap Penyelundupan 1 Kg Sabu Asal Malaysia, Seorang Wanita Diamankan
• Team F1QR Lanal TBA Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu

Ismet mengungkapkan, setelah temuan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Tapanuli Utara sekaligus menyerahkan terduga pelaku dan barang bukti untuk proses hukum selanjutnya.

" Saya juga memberikan arahan kepada seluruh jajaran petugas Rutan untuk tetap waspada dan cermat terhadap pelayanan kunjungan besuk, mengingat potensi adanya penyelundupan barang terlarang, " jelasnya.

Baca Juga:

• Yordania Gempur Lokasi Penyelundupan Narkoba Terafiliasi Iran di Suriah
• Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumut Berikan Penguatan Pada Petugas Rutan Tarutung

Ismet mengatakan, pihak Kanwil Kemenkumham Sumut memberikan apresiasi atas keberhasilan petugas Rutan Tarutung dalam menggagalkan penyelundupan narkoba ini.

Ismet juga menyampaikan, zero Halinar merupakan komitmen bersama. Dan sesuai instruksi pimpinan mari kukuhkan back to basic pemasyarakatan yang terdiri dari deteksi dini, pemberantasan Narkoba dan meningkatkan sinergitas dengan APH perlu dilakukan dengan pemetaan permasalahan yang ada di lingkungan kerja. Sehingga dapat dilakukan deteksi dini terhadap hal-hal yang sekiranya akan menjadi potensi masalah. (**)