Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

Nyaris 100 Ribu Orang Laporkan Pelecehan Seksual di Pramuka AS

Redaksi - Rabu, 18 November 2020 10:13 WIB
484 view
Nyaris 100 Ribu Orang Laporkan Pelecehan Seksual di Pramuka AS
AP Photo/Christopher Millette
Ilustrasi -- Boy Scouts of America
Washington DC (SIB)
Nyaris 100 ribu korban pelecehan seksual yang terjadi di dalam organisasi Boy Scouts of America (BSA), semacam pramuka di Amerika Serikat (AS), muncul ke publik. Angka ini mengungkapkan skala terbesar dalam tindak pelecehan seksual oleh para pemimpin BSA dalam beberapa dekade terakhir.

Seperti dilansir, Selasa (17/11), laporan disampaikan oleh puluhan ribu korban menjelang batas waktu terakhir untuk bisa mendapatkan ganti rugi dari BSA atas seluruh tindak pelecehan seksual yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Angka tersebut tercatat hingga, Senin (16/11) malam waktu setempat.

"Hingga hari ini, 95 ribu laporan telah diajukan," tutur pengacara para korban, Paul Moses, kepada AFP.

Jumlah tersebut jauh lebih besar dari 11 ribu laporan pelecehan seksual yang diyakini telah diajukan dalam beberapa tahun terakhir terhadap Gereja Katolik.

"Ini sejauh ini merupakan skandal pelecehan seksual terbesar di AS," sebut Moses.

Dia juga menyebut bahwa proses rekrutmen BSA telah sejak lama menawarkan 'cawan petri sempurna' untuk para pedofil. "Para bocah laki-laki telah bersumpah setia, mereka jauh dari orangtua mereka, di alam liar," ujarnya.

Pihak BSA telah memberikan tanggapannya terkait pelaporan tersebut. "Kami terpukul oleh jumlah orang yang terdampak tindak pelecehan di masa lalu dalam proses scouting ini dan tergerak oleh keberanian orang-orang yang muncul ke publik," demikian pernyataan organisasi ini.

"Kami sangat sedih karena kami tidak dapat menghilangkan rasa sakit mereka," imbuh pernyataan BSA tersebut.

"Kami sengaja mengembangkan proses yang terbuka dan dapat diakses untuk menjangkau para korban dan membantu mereka mengambil langkah penting untuk menerima kompensasi. Respons yang kami lihat dari para korban sangat menyayat hati. Kami sungguh meminta maaf," sebut pihak BSA.

BSA yang berdiri sejak tahun 1910 silam ini memiliki 2,2 juta anggota yang berusia antara 5-21 tahun di AS.

Pada Februari lalu, BSA mengajukan kebangkrutan dalam upaya mengamankan klaim penyelesaian agar tidak mengenai organisasi secara langsung dan sebaliknya, mengalirkan dananya ke sebuah dana kompensasi. Organisasi yang bernilai lebih dari US$ 1 miliar ini tidak menyebut berapa banyak yang akan dihabiskan via dana kompensasi tersebut.

Dituturkan Moses bahwa proses perundingan antara para korban, BSA dan pihak perusahaan asuransi mereka akan dimulai untuk menentukan besaran kompensasi yang harus dibayarkan. Moses menyebut bahwa BSA 'akan menjual beberapa properti mereka' untuk memenuhi pembayaran kompensasi. Dia menyebut prosesnya 'sangat rumit' sehingga bisa berlangsung hingga satu atau dua tahun.

Tahun 2010 lalu, Moses memenangkan kompensasi sebesar US$ 20 juta untuk seorang mantan anggota BSA yang dilecehkan oleh pemimpinnya. Sejumlah kasus serupa diajukan terhadap BSA sejak tahun 2012, khususnya setelah beberapa negara bagian memperpanjang statuta pembatasan untuk tindak kekerasan seksual anak.

Tindak pelecehan seksual dalam tubuh BSA ini menjadi perhatian luas tahun 2012 setelah Los Angeles Times mempublikasikan dokumen internal yang menjelaskan secara detail soal praktik pelecehan seksual selama bertahun-tahun. Sekitar 5 ribu dokumen, yang disebut 'perversion files', dibongkar, yang mengidentifikasi sebanyak mungkin pelaku di kalangan kepemimpinan BSA, termasuk scout masters dan pemimpin pasukan.

Sebagian besar insiden tidak pernah dilaporkan ke pihak berwenang dan BSA mengambil tanggung jawab untuk menyingkirkan para pelaku pelecehan seksual dari organisasinya. (detikcom/a)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru