Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025

Raja Charles Alami Penurunan Kesehatan Akibat Kanker

Robert Banjarnahor - Jumat, 28 Maret 2025 11:34 WIB
416 view
Raja Charles Alami Penurunan Kesehatan Akibat Kanker
The Royal Family
Riwayat kesehatan Raja Charles III sebelum didiagnosis mengidap kanker saat menjalani pengobatan pembesaran prostat jinak.
Jakarta(harianSIB.com)

Raja Inggris, Charles III, terpaksa membatalkan seluruh agenda publiknya pada Kamis (27/3/2025) setelah kondisinya memburuk akibat efek samping dari pengobatan kanker yang tengah dijalaninya.

"Setelah menjalani pengobatan kanker yang telah dijadwalkan pagi ini, Raja mengalami efek samping sementara yang memerlukan observasi singkat di rumah sakit," demikian pernyataan resmi Istana Buckingham.

Baca Juga:

Istana juga mengonfirmasi bahwa Raja Charles, yang kini berusia 78 tahun, telah kembali ke kediamannya di Clarence House. Sebagai tindakan pencegahan atas saran tim medis, ia akan membatalkan semua agenda resmi pada Jumat (28/3/2025).

Sebelumnya, Raja dijadwalkan menerima surat kepercayaan dari tiga duta besar asing pada Kamis serta menghadiri empat acara resmi di Birmingham pada Jumat.

Baca Juga:

Dalam pernyataan terbaru, Istana menambahkan bahwa Raja Charles menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak akibat pembatalan agenda ini.

Keterbukaan Raja Charles soal Kondisi Kesehatannya

Berbeda dengan tradisi keluarga kerajaan yang cenderung tertutup mengenai kondisi kesehatan, Charles memilih bersikap terbuka tentang diagnosis kankernya pada Februari 2024.

Meski demikian, Istana tidak pernah mengungkap secara spesifik jenis kanker yang dideritanya, hanya menyebutkan bahwa pengobatan akan terus berlanjut hingga tahun 2025.

Meski didiagnosis kanker, Charles tetap aktif menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. Ia kembali bekerja hanya dua setengah bulan setelah diagnosis dan perlahan meningkatkan intensitas kegiatannya sepanjang tahun 2024. Ia bahkan melakukan beberapa perjalanan luar negeri, termasuk ke Australia dan Samoa.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru