Tapanuli Utara (SIB)
Diduga dampak pekerjaan proyek pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Siborongborong dari Balai Wilayah Sungai Sumatera II tahun anggaran 2020 di perlintasan Jalan Provinsi Siborongborong-Sipahutar, beberapa titik fasilitas seperti saluran drainase dan dyk atau tembok penahan tanah di jalur jalan provinsi Siborongborong-Sipahutar, tepatnya di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara alami kerusakan.
Pantauan SIB di lapangan, Jumat (21/8) dyk atau tembok penahan tanah di jalur jalan provinsi Siborongborong - Sipahutar tepatnya di Dusun Air Pinagar Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar longsor dan permukaan pipa yang sudah ditanam terlihat di samping tembok penahan tanah yang longsor tersebut.
Selain itu, dinding saluran drainase untuk saluran pembuangan air ke Sungai Siboruan Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar ambruk . Di samping itu juga, di bebarapa titik dinding beton saluran drainase yang di dekat lokasi bekas galian pipa tersebut juga rusak.
Kemudian, dari pipa yang sudah ditanam di dalam galian sedalam 120 Cm dan belum ditutup tanah galian, tidak terlihat merk pipa mulai ujung sambungan. Pipa HDPE warna hitam tidak terlihat mereknya di permukaan pipa.
Seorang warga Sipahutar, P Simanjuntak kepada SIB mempertanyakan proses pengerjaan penggalian pipa tersebut. "Kita lihat di beberapa titik, tembok penahan tanah dan dinding beton saluran drainase yang berada di samping galian pipa di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar banyak yang rusak," ungkapnya.
Kepala UPT Bina Marga Wilayah Tarutung Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara, Rico Sianipar ketika dikonfirmasi SIB via telepon selulernya, Sabtu (22/8), mengatakan, dampak dari kegiatan proyek penggalian perpipaan, pihaknya sudah surati pihak Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II terkait adanya kerusakan fasilitas di jalur jalan provinsi Siborongborong - Sipahutar.
"Hari Jumat (21/8) kemarin, kita sudah turun ke lokasi. Kita akan minta supaya fasilitas yang rusak di jalur jalan provinsi Siborongborong - Sipahutar akibat dampak proyek tersebut supaya diperbaiki seperti semula," ungkapnya.
Pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Hastiono ketika dikonfirmasi SIB via telepon selulernya, Minggu (23/8) mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.
"Kita akan memperbaiki kerusakan - kerusakan parit dan dyk yang terkena dampak galian perpipaan tersebut. Material sudah disediakan di lapangan untuk perbaikan," ungkapnya.
Terlihat Mereknya
Hastiono mengatakan, kalau merek tidak ada dicantumkan dan yang terpenting tipe pipanya.
"Kita tidak boleh sebutkan mereknya. Mau mereknya jenis apa itu, terserah, yang terpenting tipenya. Sertifikasi jaminan mutunya kan ada sama kita dan PN nya berapa. Standar kita kan ada," ungkapnya.
Ketika ditanya masalah galian, ia mengungkapkan, untuk kedalaman galian pipa bervariasi. Ada 120 cm, ada yang 130 cm dan ada yang 100 cm. (G02/a)