Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

IDI : Abu Erupsi Gunung Sinabung Sebabkan Gangguan Pernapasan Akut, Penglihatan dan Iritasi Kulit

Redaksi - Rabu, 19 Mei 2021 12:35 WIB
450 view
IDI : Abu Erupsi Gunung Sinabung Sebabkan Gangguan Pernapasan Akut, Penglihatan dan Iritasi Kulit
(Foto Dok/Leo Bukit)
dr Wijaya Juwarna MKed (ORL-HNS) SpTHT-KL 
Medan (harianSIB.com)
Dampak negatif dari erupsi gunung berapi dapat menyebabkan gangguan mekanikal, pernapasan akut, penglihatan dan iritasi kulit.

"Dari semuanya gangguan pernapasan akut yang paling banyak dialami, misalnya iritasi hidung dan tenggorokan, bronkitis serta sesak napas," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Wijaya Juwarna, Rabu (19/5/2021).

Abu vulkanik yang masuk pada mata, sambungnya, menyebabkan mata mengalami iritasi, radang pada konjungtiva (konjungtivitis) dan abrasi kornea atau goresan pada kornea.

Sedangkan untuk kasus iritasi kulit karena abu vulkanik masih jarang ditemukan. Iritasi kulit biasa terjadi sepanjang hujan abu dan jika abu vulkaniknya bersifat asam.

Saat erupsi, abu vulkanik biasanya mengandung silika, mineral dan bebatuan. Unsur yang paling umun adalah sulfat, kalsium, natrium, kalium, magnesium dan flourida. Ada juga unsur lain salam konsentrasi rendah yakni, seng, kadmium dan timah.

Selain itu, ia meminta masyarakat mencuci hidung usai bepergian di luar ruangan. "Mencuci hidung bertujuan membersihkan debu dan partikel asing lain serta untuk menjaga kelembaban rongga hidung," ujarnya.

Dia menyampaikan, budayakan cuci hidung dengan benar menggunakan larutan natrium klorida (NaCl) 0,9 persen. Ambil NaCl 0,9 persen sebanyak 500cc yang bisa dibeli di apotek rumah sakit, kemudian siapkan suntikan 10cc tanpa jarum.

"Masukkan larutan di dalam wadah bersih. Ambil larutan NaCl 0.9 persen sebanyak 10-12 cc. Untuk hidung kanan, miringkan kepala ke kiri, tahan nafas, lalu semprotkan menggunakan suntikan tanpa jarum tadi," terangnya.

Jika benar ada abu vulkanik atau partikel asing lain di dalam hidung, sambungnya, air NaCl akan keluar di hidung kiri. Lakukan tindakan serupa untuk hidung sebelahnya. Jika tidak sengaja tertelan atau terhirup, cairan tersebut tidak berbahaya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru