Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025
Ekonom, Inkindo, Kadinsu, dan PT Tugu Muda Tentang Hari Pahlawan 2021

‘Ini Momentum Regenerasi Hadirnya Pahlawan Sosial, SDM dan Ekonomi’

Redaksi - Rabu, 10 November 2021 18:56 WIB
592 view
‘Ini Momentum Regenerasi Hadirnya Pahlawan Sosial, SDM dan Ekonomi’
Foto kolase
Sanusi SurbaktiTagor AruanPolin PosposKhairul Mahalli
Medan (SIB)
Kalangan praktisi bisnis dan pakar ekonomi di Sumut menilai Peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya merupakan momen perwujudan regenerasi hadirnya pahlawan di berbagai bidang dalam setiap periodisasi pembangunan pasca pemulihan kemerdekaan Indonesia melalui aksi pertempuran rakyat dan pemuda RI pada 27 Oktober hingga 20 November 1945 yang dikenal dengan pertempuran Surabaya.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (DPP Inkindo) Ir Sanusi Surbakti MBA MRE, dan pakar ekonomi Dr Polin LR Pospos, secara terpisah menyebutkan kejelian pemuda RI Bung Tomo sebagai Arek-arek Suroboyo, yang bisa membaca gelagat adanya penyusupan tentara Belanda atau Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang 'dibonceng' tentara Inggris ketika mendarat lagi di Surabaya pada 25 Oktober 1945, merupakan insting pemuda dan pasukan yang setia negara atau NKRI.

"Dari aspek sosial budaya, gerakan Bung Tomo yang memimpin aksi sobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, merupakan momentum kehadiran pejuang dan pahlawan heroik yang menjadi momen setia negara atau cinta NKRI. Sedangkan dari aspek ekonomi dan bisnis, aksi pemuda Soedirman dan Haryono (rekan juang Bung Tomo yang keluar hotel Yamato, lalu bersama Koesno Wibowo langsung memanjat puncak gedung hotel dan merobek warna biru di bendera Belanda sehingga menjadi berwarna merah putih bisa dikata sebagai momen pemulihan ekonomi lokal menuju Surabaya yang kondusif kembali," ujar Sanusi Surbakti kepada SIB di Medan, melalui hubungan seluler dan WA dari Jakarta, Selasa (9/11).

Selaku pengurus pusat Balai Adat dan Budaya Karo Indonesia (BABKI), Sanusi menyebutkan puncak pertempuran Surabaya (10 November 1945) merupakan peperangan antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris . Pemuda Indonesia merasa terusik karena baru saja menikmati Hari Kemerdekaan (Prolamasi) pada 17 Agustus 1945.

Hal senada juga disebutkan ekonomi dan Guru Besar Pascasarjana USU Polin Pospos, bahwa sikap setia negara Bung Tomo yang tegas mencetuskan gerakan 'Merdeka atoe Mati' merupakan sosok SDM yang teruji tanpa pamrih demi keutuhan negara RI yang sudah dan harus merdeka di berbagai bidang keseahteraan rakyat dan kedamaian negara.

"Ada sesi semacam 'ultimatun' dari pasukan Bung Tomo kepada tentara Belanda WVC Ploegman, agar bendera berwarna merah putih biru itu diturunkan.Namun, Ploegman menolak bahkan mengancam dengan senjata. Secara SDM, ini adalah momen dan upaya diplomasi pemuda di masa itu walaupun suasana jadi memanas dan pertempuran yang menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak, tidak terelakkan" katanya serius.

Di lain pihak, praktisi bisnis Captain Tagor Aruan dari PT Tugu Muda Group, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sumatera Utara (Kadinsu) Khairul Mahalli, juga menegaskan momen Hari Pahlawan setiap tahunnya di negeri ini, sudah saatnya dijadikan periodisasi menghadirkan para pahlawan bidang ekonomi misalnya, bagi tokoh atau figur inovatif yang bisa memerdekakan atau bebaskan rakyat di daerah atau desa-desa terisolir tapi potensial ekonomi.

"Selama ini, orang-orang yang dinilai dedikatif sebagai pahlawan bidang sosial, ekonomi dan SDM, hanya tampak pada acara tayangan apresiasi seperti Kick Andy di satu TV swasta. Pasca perang dan kemerdekaan di masa kolonial, perjuangan yang bisa memunculkan pahlawan baru adalah peran serta mengisi kemerdekaan itu dalam pembangunan mulai tingkat daerah hingga tingkat nasional," ujar Tagor.

Sementara, bagi Khairul dari Kadinsu, memang masih banyak sosok atau tokoh pejuang kemerdekaan RI di berbagai daerah yang belum sempat dikukuhkan negara sebagai pahlawan. Namun, sesuaiPasal 1 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, ada peluang bagi warga RI untuk menjadi Pahlawan Nasional atas jasa-prestasinya bagi bangsa, selama hidupnya. (A5/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru