Sibolga (SIB)
Ketum Parsadaan Pasaribu Dohot Boruna (PPDB) se-Jabodetabek masa bakti 2022-2026 Singal Pasaribu didampingi pengurus lainnya Likson Pasaribu, Dinner Pasaribu, Edo Pasaribu, Leonardus Pasaribu, Tom Pasaribu dan Kasmin Pasaribu mengatakan PPDB se-Jabodetabek menyetujui atau mendukung pendirian PRPI adalah narasi yang tidak masuk akal.
Menurutnya, Perkumpulan Raja Pasaribu Indonesia (PRPI) adalah tandingan PPDB mengingat basis keanggotaannya adalah sama yaitu putra-putri yang bermarga Pasaribu.
"Kebutuhan sosaial budaya adalah sama, kegiatan pokok juga sama, aspirasi adalah sama dan sifatnya juga sama," katanya kepada wartawan lewat telepon, Jumat (1/7) menanggapi adanya pernyataan bahwa PPDB mendukung pendirian PRPI.
Menurutnya, PPDB sudah efektif beroperasi sejak tahun 1970-an dengan sukarela dan ikhlas melayani kebutuhan sosial-budaya anggotanya.
"Anggota proaktif mendaftarkan diri tanpa syarat dan berkembang secara alami menyebar di 13 kabupaten/kota di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi," katanya seraya menambahkan bahwa PPDB juga memiliki AD/ART dan komposisi pengurus diatur proporsional dari 3 bersaudara dan suksesi kepepimpinan organisasinya juga bergilir secara otomatis.[br]
PPDB juga sudah digagas menjadi Ormas berbadan hukum dengan skop nasional meliputi Jabodetabek ditambah 9 daerah provinsi sesuai hasil pembahasan rapat pengurus sejak terbitnya PP nomor 58/2017 tentang Ormas dimana proses administrasi dan operasi menjadi salah satu program kerja pokok pengurus PPDB yang diangkat pada tanggal 8 Mei 2022.
"Secara tertulis maupun lisan dalam rapat formal PPDB Se-Jabodetabek sudah tegas menolak pendirian PRPI sebagai Ormas tandingan dengan menggunakan atribut Pasaribu," katanya.
Sebelumnya, Singal didampingi pengurus PPDB melakukan audensi dengan Dirjen AHU Kemenkumham di Jakarta, Jumat (1/7) terkait pendirian Ormas.
"PRPI mau mendirikan Ormas tanpa pernah rapat terbuka dan kata sepakat dengan PPDB," katanya seraya menambahkan bahwa hal tersebut telah berakibat menimbulkan bibit perpecahan di beberapa daerah. (F2/a)