Batubara (SIB)
Massa relawan Zahir menggelar aksi damai di Kantor Bupati Batubara setempat, Jumat (6/10). Demonstrasi itu terkait dugaan tuduhan oknum atas dugaan fitnah kepada Bupati Batubara.
Menurut mereka, kebebasan berpendapat dan berekspresi pada dasarnya dibenarkan konstitusi negara. Tentu, dalam demokrasi adanya kebebasan yang dibatasi aturan hukum yang membedakan kritik konstruktif dan fitnah.
Atas landasan tersebut, menjadi dasar relawan Zahir menyakini adanya oknum yang menyebut Bupati Zahir mafia tanah dan penghianat rakyat, bukanlah kritik yang konstruktif, namun kuat dugaan kalimat menghina bahkan memfitnah personality dari Bupati.
"Zahir sejak menjabat tahun 2018, tidak ada satu putusan pengadilan pun yang menyatakan Zahir pernah tersandung masalah hukum seperti kalimat yang dituduhkan, maka kami hari ini menyampaikan, segala tuduhan yang dimaksud adalah suatu spekulasi atau tidak berdasar", ungkap orator massa.
Relawan Zahir juga menyebutkan, segala dugaan tuduhan tersebut harus dibuktikan. Untuk itu, mereka mendukung aparat penegak hukum (APH) untuk segera menelaah dugaan tuduhan oknum tersebut.
Berdasarkan catatan relawan Zahir, masyarakat Batubara telah merasakan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Pemkab Batubara di era Zahir, sesuai catatan BPS Batubara, terbukti 2022 tingkat kemiskinan menurun hingga mencapai 4939 jiwa atau sebanyak 11,53 persen yang sebelumnya 2018 dilevel 12,57 persen.
Begitu juga, kata mereka, banyaknya prestasi yang diperoleh di masa Zahir, termasuk mendapatkan opini WTP BPK RI empat tahun secara berturut-turut dan mendapat anugrah keterbukaan informasi publik (KIP) dari komisi informasi, hal ini membuktikan mudahnya mengakses informasi daerah dan peningkatan transparansi di masa kepemimpinan Bupati Zahir.
Asisten I Pemkab Batubara Rusian Heri menyampaikan terimakasih atas dukungan massa. Hal ini tentu, menjadi penunjang semangat kinerja pihaknya untuk meneruskan pembangunan. (E8/c)
