Bupati Dosmar Sebut Produksi Jagung Humbahas Tertinggi di Sumut Periode 2021-2022

Humbahas (SIB)

Bupati Humbanghasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor SE menginstruksikan semua Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat.

Permintaan itu disampaikan bupati pada Rapat Koordinasi (Rakor) PPL dan PPS se-Kabupaten Humbahas di Pendopo, Kompleks Perkantoran Bukit Inspirasi, Kecamatan Doloksanggul, Rabu (25/10).

Dosmar Banjarnahor menjelaskan, masyarakat Humbahas lebih kurang 90 persen bekerja sebagai petani. Karena itu, kesejahteraan masyarakat Humbahas salah satunya tergantung dari personel PPL dan PPS.

Menurutnya, saat ini beberapa permasalahan sedang dihadapi secara global, antara lain perang antara Rusia dan Ukrania serta antara Israel dan Hamas. Selain itu, Indonesia khususnya di Pulau Jawa terjadi kekeringan, sehingga menambah beban permasalahan ketahanan pangan.

“Sebagai daerah yang mayoritas petani, jika masyarakat Humbahas benar-benar memahami pertanian dan mengolah lahannya dengan baik, akan mengurangi dampak global yang terjadi saat ini. Pemkab Humbahas sejak tahun 2017 sudah menyosialisasikan pertanaman jagung sebagai salah satu komoditas pertanian strategis penghasil karbohidrat. Permintaan jagung baik untuk pangan maupun untuk pakan terus meningkat seiring peningkatan populasi global,” sebutnya.

Dia mengapresiasi seluruh PPL dan PPS, karena di tahun 2021 dan tahun 2022 rata-rata produksi jagung Kabupaten Humbahas per hektare adalah yang tertinggi di Provinsi Sumatera Utara.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini hasil jagung per hektare 7-8 ton dengan luas panen 14.733 hektare tahun 2022. Target kita pada tahun 2024, produksi jagung harus bisa mencapai 10 ton per hektare dengan luas lahan 28.000 hektare. Ini tergantung keseriusan bapak/ibu PPL dan PPS yang bertugas di setiap desa.

Dalam rakor kali ini Bupati Humbahas menunjuk beberapa PPL dan PPS untuk menjelaskan bagaimana cara bertanam jagung yang benar mulai dari pengolahan lahan sampai panen.

Dosmar juga menginstruksikan agar membuat pertemuan rutin di setiap desa dan kecamatan antara petani dengan PPL, PPS dan Dinas Pertanian untuk membahas setiap permasalah pertanian. (**)