Tapanuli Utara (SIB)
Sejak tahun 2021 sampai saat ini,
Sarulla Operations Ltd (SOL) melalui program
CSR (Corporate Social Responsibility) di bidang pertanian telah mendampingi beberapa kelompok tani di Kecamatan
Pahae Jae dan Kecamatan
Pahae Julu dalam bidan pertanian bawang merah.
Program ini dilakukan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara melalui tim BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan
Pahae Jae dan
Pahae Julu.
Hal itu disampaikan External Relation (ER) Advisor SOL, Industan Sitompul kepada wartawan, Kamis (25/4). Menurutnya dalam pendampingan para kelompok tani itu pihak SOL membantu mulai dari persiapan lahan, pelatihan, penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida yang dibutuhkan selama masa penanaman sampai masa panen.
Baca Juga:
" Pelatihan dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petani dalam pertanian bawang. Mengingat pada umumnya para petani di
Pahae terbiasa melakukan pertanian padi sawah dan mengelola tanaman di kebun atau ladang sebagai sumber mata pencaharian utama," ujarnya.
Dia menjelaskan, SOL juga melakukan pendampingan terhadap dua kelompok tani dalam kegiatan pertanian bawang merah dengan varitas Batu Ijo yakni
Kelompok Tani "Dosroha Nauli" di Desa Simataniari Kecamatan
Pahae Julu dan
Kelompok Tani "Beta Maju" di Desa Silangkitang di Kecamatan
Pahae Jae dengan total jumlah anggota 32 orang.
Baca Juga:
"Kedua kelompok tani menerima 2.100 kg bibit bawang dan ditanam di lahan seluas 19.400 meter persegi mulai bulan Desember 2023. Proses monitoring terhadap dua kelompok itu dilakukan secara intensif bekerjasama dengan pihak BPP dan PPL mulai dari awal sampai pada masa panen di bulan Maret 2024, " jelas Industan Sitompul.
Dia menerangkan, kedua kelompok tani itu telah berhasil memanen bawang merah sebanyak 3.565 kg. Hasil panen ini dinilai cukup berhasil mengingat kondisi cuaca yang sangat ekstrim dengan curah hujan tinggi selama masa penanaman bawang merah sepanjang akhir tahun 2023 sampai saat ini.
"Para anggota kelompok telah menjual 2.110 kg dari hasil panen dengan kisaran harga Rp20.000 - Rp30.000 per kilogram dan total hasil penjualan adalah sekitar Rp55.000.000. Hasil penjualan ini telah memberikan dampak positif kepada kelompok dengan adanya penghasilan tambahan kepada anggota kelompok, " terangnya.
Industan Sitompul juga mengungkapkan, keberhasilan kedua kelompok itu telah memberikan inspirasi dan semangat untuk mengembangkan pertanian bawang merah di
Pahae.
"Di kondisi curah yang tinggi, ketahanan tanaman bawang merah varietas Baju Ijo sangat tahan. Kini, tanah
Pahae juga sudah terbukti memiliki potensi dan peluang untuk pengembangan tanaman bawang merah. SOL berharap para kelompok tani dampingan melalui program
CSR ini dapat tetap melanjutkan pertanian bawang merah ini secara berkelanjutan dan ke depannya dapat menjadi salah satu sumber peningkatan ekonomi para petani binaan atau dampingan, " ujarnya.
Nurmince Sitorus, salah satu petani yang didamping
CSR SOL dalam pertanian bawang merah juga menyampaikan rasa antusias dan optimisnya untuk terus mengembangkan tanaman bawang merah karena sudah merasakan sendiri hasil yang diperolehnya.
"Untuk penanaman tahap 2 ini, saya sudah menambah luas lahan untuk ditanami bawang merah. Di penanaman tahap 1, saya tanam di lahan seluas 800 m². Tetapi untuk tahap 2 ini, saya sudah menanam di lahan seluas 1.000 m². Saya tambah luasnya karena sudah merasakan hasilnya. Sangat memuaskan hasilnya dan menambah keuangan keluarga. pungkasnya. (**)