Alsintan Dinas Pertanian dan Ketapang Humbahas Siap Pakai

Humbahas (harianSIB.com)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Ketapang) Humbang Hasundutan melalui Kepala UPT Alsintan, Herberth, membantah pernyataan alat mesin pertanian (alsintan) yang mereka kelola mangkrak.

"Berita yang viral di media sosial yang menyatakan alsintan Dinas Pertanian dan Ketapang jenis traktor sedang rusak atau mangkrak merupakan tudingan sepihak dan tidak bertanggungjawab. Traktor tetap siap bekerja (standby)," kata Herberth kepada Jurnalis SIB News Network (SNN), di Kantor Dinas Pertanian dan Ketapang, Jalan Doloksanggul-Sidikalang, Desa Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul, Jumat (10/1/2025).

Baca Juga:

• Viktor Silaen Desak Polres Humbahas Tangkap Pelaku Perambah Hutan di Desa Parnapa Humbahas
• Sergai Produksi Gabah Tertinggi di Sumut

Herbert menjelaskan, untuk tidak menjadi konsumsi publik yang salah, sehubungan dengan libur Natal dan Tahun Baru, seluruh traktor yang awalnya berada di pool kecamatan diharuskan kembali ke gudang/workshop Alsintan Dinas Pertanian.

Baca Juga:

• Bupati Humbahas Dukung Pembentukan KDMP di Kecamatan Pollung
• Bupati Humbahas Terima Audiensi Putra Daerah yang Akan Wakili Indonesia di Olimpiade Matematika Internasional SIMOC

Kondisi gudang penyimpanan Alsintan. (Foto: Dok/Sahat M) Sihite)

"Memang ada yang rusak, tetapi bukan berarti mangkrak," katanya.

Traktor yang dalam keadaan rusak berat, lanjutnya, sedang dalam proses pengajuan penghapusan/lelang ada sebanyak 11 unit. Sedangkan traktor yang mengalami kerusakan ringan menunggu proses perbaikan di tahun 2025 sebanyak 7 unit.

"Alsintan dalan keadaan baik dan siap bekerja ada 65 unit," ucap Herberth.

Dia mengatakan, saat ini mereka menghadapi kendala operator alsintan. Selama ini operator merupakan tenaga honorer dengan penggajian dari Pemkab Humbahas.

"Untuk tahun 2025 ini, tenaga honorer ditiadakan. Dari mana gaji operatornya? Dibebankan sama petani yang diolah lahannya, takutnya ada tanggapan pungli," lanjut Herberth.

Begitu juga mengenai gudang/workshop alsintan, dengan jumlah traktor dan alsintan lainnya tidak memadai, sehingga ada tafsiran alsintan tidak terawat.

"Oleh karena itu, dibutuhkan perluasan/pembangunan gudang agar alsintan lebih terawat," kata Herberth. (*)