Jumat, 25 April 2025

Unjuk Rasa di Kantor PT MP LWI Kanopan Ulu, Begini Penjelasan Manajer

Chairul Fahmi Matondang - Rabu, 23 April 2025 14:13 WIB
241 view
Unjuk Rasa di Kantor PT MP LWI Kanopan Ulu, Begini Penjelasan Manajer
(Foto : Dok / Bambang P)
Warga berunjuk rasa di Kantor PT MP Leidong West Indonesia (LWI) Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Senin (21/4/2025).
Aekkanopan(harianSIB.com)
Puluhan warga berunjuk rasa (unras) di Kantor PT MP Leidong West Indonesia (LWI) Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura).

Informasi diperoleh, sejumlah tuntutan disampaikan warga saat unjuk rasa itu, termasuk meminta penutupan parit bekoan yang mengarah ke pemukiman warga sekitar perusahaan.

Manager PT MP LWI, Redha Fauzi, menyebutkan, berkaitan penyampaian warga berkaitan parit, Senin (21/4/2025), dua hari kemarin, pihak perusahaan telah meresponnya.

Baca Juga:

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, jelasnya, perusahaan telah menutup tiga titik saluran air yang mengarah ke pemukiman masyarakat dan membangun saluran khusus yang langsung mengalir ke sungai.

Hal itu dilakukan, tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Labura, 17 November 2022, telah dilaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Labura melalui Surat Nomor 01/KULE/II/2023.

Baca Juga:

Berkaitan isu penutupan parit limbah yang menyebabkan banjir, Redha menegaskan, parit dimaksud masyarakat bukanlah parit limbah perusahaan.

PT MP LWI Kanopan Ulu, merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang hasil panennya tidak diolah di lokasi kebun, melainkan dikirim ke Pabrik Padang Halaban.

Terkait, perawatan parit beko perbatasan dan permintaan pembersihan di pemukiman, katanya, rutin dilakukan setiap tahun.

Tahun 2024, kegiatannya dilaksanakan September-November dan terkait permintaan masyarakat agar perusahaan melakukan pencucian atau pembersihan parit yang terletak di dalam wilayah pemukiman, perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut.

Hal itu dilakukan, mengingat lokasi tersebut merupakan tanah pemukiman warga dan setiap intervensi di area tersebut berpotensi mengganggu atau merusak tanaman, bangunan, atau material milik warga.

Kemudian, berkaitan dugaan kerusakan (retak) rumah warga akibat parit perbatasan, pihaknya akan melakukan kajian teknis terlebih dahulu karena berdasarkan pengukuran, jarak antara parit dan rumah warga tersebut mencapai sekira 10,7 meter.

Isu diiskriminasi terhadap masyarakat Tarutung Gelugur, katanya itu tidak ada dan faktanya, sejumlah besar karyawan PT MP LWI berasal dari Tarutung Gelugur dan hubungan sosial serta kerja sama yang terjalin selama ini berjalan dengan baik.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Tarutung Gelugur, PT. MP LWI juga telah menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat.

Salah satunya, pembangunan jalan akses menuju Yayasan Majda Al-Fayad di Lingkungan Tarutung Gelugur, Kelurahan Aekkanopan.Jalan ini sangat penting karena digunakan oleh anak-anak sekolah sebagai jalur utama menuju lokasi pendidikan.

Pemeliharaan jalan akses anak sekolah, PT MP LWI secara rutin melakukan pengerasan jalan dan perbaikan drainase, termasuk pemasangan gorong-gorong untuk memastikan akses jalan bagi anak sekolah tetap layak dilalui.

Transparansi penerimaan karyawan, perusahaan memastikan, proses rekrutmen karyawan dilakukan terbuka, profesional dan tanpa diskriminasi serta tidak ada pungutan biaya.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru