Lindungi Naskah Kuno dari Kepunahan, Wabup Toba Minta Agar Diberikan Kepada Pemerintah

Toba(harianSIB.com)

Wakil Bupati mengajak masyarakat Toba yang memiliki atau pun mengetahui keberadaan naskah kuno dapat diberikan kepada pemerintah baik dalam bentuk fisik maupun foto agar dapat disimpan dengan baik di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Wakil Bupati Toba Audi Murphy O Sitorus menyadari bahwa pemilik naskah kuno menganggap naskah tersebut sangat berharga terlebih dari sisi sejarahnya. Namun tidak sedikit pula pemilik naskah kuno yang tidak dapat memanfaatkan naskah tersebut berdasarkan fungsinya.

Baca Juga:

• Peringatan Harlah Pancasila Diperingati di Lingkungan Pemkab Toba
• Tiba di Silangit, Ketua DEN RI Disambut 3 Kepala Daerah

" Sebagian besar kita merasa itu berharga dari segi sejarahnya, tetapi tidak dapat kita manfaatkan dari segi fungsinya," kata Wakil Bupati, Selasa (10/6/2025) di Balige.

Menurutnya jika naskah kuno tersebut hanya disimpan sebagai milik pribadi maka akan hilang atau rusak pada waktunya.

Baca Juga:

• Bupati Effendi Napitupulu Sampaikan Pidato di DPRD, Ajak Masyarakat Wujudkan Toba Mantap 2029
• Efisiensi Anggaran, Batasi Seremonial dan Potong Perjalanan Dinas Hingga 50 Persen

"Generasi Ompung kita itu disimpan dengan baik, bahkan sampai dibungkus. Generasi ayah kita hanya sekadar disimpan tidak dibungkus lagi. Generasi kita hanya diletak saja di lemari, nanti generasi anak kita sudah disimpan di dapur dan akhirnya hilang," sebut mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Toba ini.

Karena itu mantan Sekwan DPRD Toba ini sangat berharap agar naskah kuno tersebut diserahkan kepada pemerintah agar dapat disimpan dengan baik.

"Kalau tidak berkenan memberikan fisiknya, setidaknya berikan fotonya agar dapat disimpan. Nanti anak cucu kita pergi ke Perpustakaan Nasional, dia akan lihat benda itu di sana dan dituliskan nama Ompungnya sebagai pemilik," lanjutnya.

Jadi ini kita laksanakan supaya benda-benda berharga itu bisa tersimpan dan semogalah itu bisa bermanfaat sebagaimana fungsinya. Bisa saja ada orang yang punya kemampuan intelektual yang bisa memahami naskah tersebut,pungkasnya. (**)