Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025

Warga Geruduk Lokasi Hiburan Malam Berbau Prostitusi di Kotapinang

Rudi Afandi Simbolon - Jumat, 13 Juni 2025 17:29 WIB
231 view
Warga Geruduk Lokasi Hiburan Malam Berbau Prostitusi di Kotapinang
Foto: harianSIB.com/Rudi Afandi Simbolon.
Sejumlah organisasi Islam dan warga memblokade jalan sembari berorasi di Jalinsum Simaninggir, Kotapinang, mendesak lokasi hiburan malam berbau prostitusi di lingkungan tersebut untuk ditutup permanen, Jumat (13/6/2025).
Kotapinang(harianSIB.com)
Puluhan warga, pengurus MUI, Ormas Islam, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), termasuk ibu-ibu perwiritan l, mendatangi lokasi hiburan malam berupa kafe dan pub di Lingkungan Simaninggir, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Jumat (13/6/2025) siang.

Kedatangan masyarakat tersebut untuk menutup paksa sejumlah kafe dan pub di lingkungan tersebut, karena setiap malam suara musik DJ yang diputar mengganggu ketenangan warga. Terlebih tempat itu menyediakan minuman keras dan wanita penghibur.

Pengamatan wartawan, usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Amaliah Kotapinang, sekira pukul 13.30 WIB, warga kemudian berkumpul di halaman masjid kemudian long-march mendatangi lokasi yang tidak jauh dari Hotel Istana IX Kotapinang tersebut.

Baca Juga:

Sepasukan personel Satpol PP Pemkab Labusel diperkuat aparat kepolisian dari Polres Labusel tampak berjaga mengamankan jalannya aksi masyarakat.

Sebelum memasuki lokasi, warga sempat memblokade ruas Jalinsum Simaninggir untuk orasi. Namun blokade tersebut tidak berlangsung lama, warga kemudian bergerak menuju lokasi.

Baca Juga:

"Kami tidak mau kampung kami jadi tempat maksiat," kata Ustad Parlindungan Dalimunthe, SAg saat berorasi.

Sayangnya, saat warga mendatangi tempat itu, tiga kafe dan pub yang dituju sedang tidak beroperasi dan kos-kosan di lokasi juga kosong melompong. Warga kemudian bertahan di salah satu lokasi yang diduga dikelola seorang oknum pemerintah desa di Kecamatan Kotapinang.

"Kami minta semua pemilik usaha ini dihadirkan dan membuat kesepakatan untuk tidak lagi berusaha di tempat ini," kata Ustad Najarul Efendi Siregar, pengunjuk rasa lainnya.

Kapolsekta Kotapinang, Kompol Raymond, pada kesempatan tersebut meyakinkan warga bahwa pihak-pihak bertanggung jawab terkait lokasi hiburan sudah tidak berada di tempat. Ia mengatakan, tempat-tempat tersebut sudah dipasang garis polisi, sehingga orang-orang tidak kompeten tidak akan dapat masuk ke lokasi.

"Saat ini juga sudah ada pernyataan tertulis pengelola lokasi bahwa tidak akan mengoperasikan lagi usaha ini," katanya.

Massa akhirnya bersedia membubarkan diri setelah disepakati lokasi tersebut tidak akan beroperasi lagi. Selain itu, kesepakatan tersebut akan dituangkan dalam berita acara sebagai komitmen ditutupkan lokasi yang disinyalir sebagai tempat prostitusi terselubung.

"Alhamdulillah, tadi sudah disepakati bahwa lokasi ini akan ditutup selamanya. Selama ini masyarakat sudah berulang-kali komplain atas keberadaan lokasi ini," kata Ustad Najarul Effendi Siregar. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru