Tanah Karo (SIB)- Mesin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di RSU Kabanjahe sudah lama tidak berfungsi seperti biasanya. Hal ini berdampak pada penanganan limbah dan sampah tidak maksimal sehingga berpotensi pencemaran lingkungan.
Kondisi tersebut, berdampak secara tidak langsung kepada masyarakat, khususnya warga di sekitar RSU Kabanjahe cukup rentan terhadap penyakit.
Pasalnya berbagai jenis limbah berbahaya seperti limbah kimia, limbah medis hingga limbah pasien langsung terbuang begitu saja melewati drainase pemukiman warga.
Pantauan wartawan di lokasi, Kamis (30/4), suara mesin IPAL di RSU Kabanjahe tidak terdengar. Bak penampungan limbah cair yang telah diolah diduga tak difungsikan. Hal itu terlihat dari keringnya saluran pipa pembuangan dan telah ditumbuhi rumput lebat dan dipenuhi sampah-sampah plastik. IPAL tersebut juga tidak memiliki pagar. Hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi IPAL.
Apalagi, bak penampungan limbah tersebut sangat dalam, dikhawatirkan bila anak–anak masuk dan bermain ke lokasi IPAL dapat terjatuh ke dalam bak limbah tersebut.
Begitu juga bak penampungan limbah-limbah cair yang dihasilkan rumah sakit itu setiap harinya tampak kotor dan menimbulkan bau tak sedap akibat jarang disedot IPAL tersebut. Ironisnya, limbah cair yang tidak ditutup itu diduga sering meluap apabila hujan deras dan mencemari lingkungan sekitar.
Selain itu, juga ditemukan bak penampungan di samping rumah tempat tinggal warga. Bak penampungan inilah diduga kuat sebagai tempat berkumpulnya semua limbah-limbah yang dihasilkan rumah sakit ini setiap harinya. Limbah cair berwarna hitam pekat ini dipenuhi jentik-jentik dan meluap ke saluran drainase yang mengalir langsung ke parit di pinggir jalan raya.
Saat SIB menelusuri lokasi pembuangan limbah yang ada pinggir jalan raya sekitar tempat tinggal warga, limbah tersebut tampak berwarna bening. Namun, setelah diselidiki, ternyata di saluran lain terdapat pipa air yang bocor yang juga mengalir ke saluran parit di pinggir jalan tersebut. Buangan limbah cair yang mengandung bakteri dan virus-virus berbahaya ini terbuang ke saluran parit yang mengalir dari pemukiman warga sekitar Kelurahan Padang Mas, dan bermuara ke Sungai Laudah.
Ketika hal itu dikonfirmasi SIB ke Humas RSU Kabanjahe, dr Ria Putra Purba, melalui telepon selulernya, Minggu (3/5), mengakui mesin ipal RSU Kabanjahe mengalami kerusakan selama dua minggu. “Komponen mesin isap IPAL rusak pada bagian dinamo penampungan bak pertama dan saat ini masih diperbaiki,†ujarnya. (B01/h)