Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Ketua MKKS Kota Medan : Tidak Ada Alasan Siswa Tidak Belajar

Redaksi - Rabu, 02 September 2020 11:21 WIB
772 view
Ketua MKKS Kota Medan : Tidak Ada Alasan Siswa Tidak Belajar
Foto Dok/Ketua MKKSKota Medan, Mukhlis
Ketua MKKS Kota Medan, Mukhlis
Medan (SIB)
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Medan Mukhlis mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi siswa tidak belajar meski Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dilakukan secara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring). Sebab ia menilai, semua kendala yang selama ini dihadapi siswa dan guru di Kota Medan , seperti sulitnya membeli paket data, tidak memiliki HP android sudah dapat diatasi.

Mukhlis mengatakan, kendala terbesar dan sulit diatasi adalah mengatasi siswa yang malas belajar. Karena ia mengaku, pengawasan terhadap siswa saat sedang berlangsungnya KBM sulit terpantau pada sistem, meski terlihat si siswa hadir pada jam belajar belum tentu siswa tersebut mengikuti pelajaran sampai selesai.

"Belajar online sudah dilakukan cukup lama. Ada pengalaman di beberapa bulan terakhir kendala apa saja yang dihadapi selama proses KBM online. Tentu melalui pengalaman itu dicari solusi terbaik agar KBM tetap berjalan dengan lancar dan baik. Kebanyakan kendala yang dihadapi adalah sulitnya siswa membeli kuota data. Dan sekarang melalui dana BOS, siswa sudah diberikan bantuan paket data. Belum lagi program Kemdikbud yang akan memberikan gratis kuota.

Kendala selanjutnya, siswa yang tidak memiliki HP Android dapat memilih metode luring , jemput bola soal, materi dan modul pembelajaran ke sekolah. Dan tersedia laptop di sekolah yang dapat digunakan, jika siswa membutuhkan akses internet. Jadi artinya, semua masalah telah diatasi, siswapun tidak ada alasan nggak belajar,"tegasnya kepada SIB di Medan, Selasa (1/9).

Dikatakannya, guru yang selama ini gagap teknologipun (Gaptek) sekarang sudah mampu mengoperasikan HP Android maupun laptop, karena sekolah sudah memberikan pelatihan kepada guru-guru agar mampu menguasai teknologi informasi.

"Khususnya sekolah di Kota Medan, saya rasa tidak ada lagi kendala mengikuti sistem belajar online ini, hanya saja yang masih sulit diatasi adalah sistem aplikasi ini tidak mampu melihat siswa secara keseluruhan mana yang benar-benar ikut belajar atau tertidur saat KBM berlangsung. Karena aplikasi ini memang memperlihatkan siapa saja yang ikut pada mata pelajaran sedang berlangsung, namun suara dan kamera video bisa dinonaktifkan hanya terlihat nama. Nah, kita di situ yang lemahnya, apakah siswa benar-benar mengikuti pembelajaran atau tidak,"katanya.

Lanjutnya, meski demikian sekolah akan terus berupaya semaksimal mungkin melakukan upaya-upaya terbaik guna belajar online ini bisa efektif dan siswa pun tetap semangat belajar meski harus belajar dari rumah untuk sementara waktu (BdR).

"Sampai sekarang sekolah di Kota Medan belum mendapatkan informasi secara pasti kapan bisa dilalukan belajar tatap muka. Meski demikian apapun metode yang dipakai pada KBM ini, kita terus berupaya semaksimal mungkin menyediakan materi dan modul-modul pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Karena hasil dari belajar online ini dibuat laporannya dan akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik). Artinya, baik guru dan siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing sesuai tugas, pokok dan fungsinya (Tupoksi),"katanya. (M20/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru