Medan (SIB)
Masyarakat Jalan Turi Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kotamadya Medan mengadu kepada anggota DPRD Sumut Parlaungan Simangunsong ST, terkait "ambruknya" jembatan penghubung Jalan Sulangsulang menuju Jalan Sempurna, sehingga kawasan itu menjadi terisolir dan harus dicari jalan penghubung lain menuju kedua kawasan.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Jalan Turi Kelurahan Binjai St Viktor Sianturi, Drs B Lumbangaol, Nurhayati Sitinjak dan masyarakat lainnya kepada Parlaungan Simangunsong saat melakukan kegiatan Reses I Tahun Sidang 2020-2021 di Jalan Turi, Rabu (16/12) yang dihadiri Camat Medan Denai Ali Sipahutar, Lurah Kelurahan Binjai Dartarswin dan Kapuskesmas Binjai dr Vera Manalu.
"Jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Sulangsulang dan Jalan Sempurna dulunya sangat ramai digunakan masyarakat, karena kedua daerah dibatasi Sungai Sulangsulang. Tapi semenjak jembatan itu ambruk, sangat sepi dan tentunya antara kedua daerah jarang saling mengunjungi," ujar Sianturi.
Berkaitan dengan itu, Sianturi berharap kepada anggota dewan untuk menyampaikan keluhan masyarakat ini kepada Pemko Medan untuk segera memperbaiki Jembatan Sulangsulang yang sudah ambruk, agar masyarakat bisa kembali menggunakan jalan alternatif tersebut.
"Jika ada isu-isu kalau jembatan itu diperbaiki, akan kembali marak aksi pencurian, karena sudah bebas keluar-masuk kedua kawasan, tentu harus kita awasi secara bersama. Jangan gara-gara isu rawan maling, daerah kita jadi terisolir," ujar Sianturi dan seluruh masyarakat yang hadir menyatakan kesepakatannya agar jembatan tersebut perlu segera diperbaiki.
Sementara itu, B Lumbangaol juga berharap kepada anggota legislatif mendesak Pemko Medan melakukan pengerukan atau normalisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Sulangsulang, untuk menghindari banjir, sebab tidak lagi mampu menampung air yang datangnya dari drainase, sehingga air meluber ke pemukiman warga.
Dalam kesempatan itu, Lumbangaol juga menyoroti semakin maraknya peredaran narkoba di kawasan Jalan Turi, sehingga pihaknya mengajak masyarakat dan aparat keamanan bersama-sama menerangi perusak generasi bangsa tersebut.
Sementara itu, Nurhayati Sitinjak mengadukan masalah seringnya mati dan keruhnya air PDAM Tirtanadi ke rumah-rumah penduduk, sehingga sangat mengganggu para ibu rumah tangga melakukan aktifitas memasak maupun mencuci.
Menanggapi keluhan warga, Parlaungan Simangunsong berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga kepada Pemko Medan maupun Pemprov Sumut, terutama soal pembangunan Jembatan Sulangsulang yang sudah ambruk.
"Jika masyarakat sudah sepakat jembatan itu dibangun kembali, saya akan perjuangkan agar dialokasikan anggarannya di APBD Kota Medan. Termasuk usulan normalisasi/pengerukan DAS Sulangsulang, saya akan sampaikan ke Pemko Medan, guna mengantisipasi banjir di Medan Denai," ujarnya.
Terkait adanya keluhan masyarakat sering mati dan berlumpurnya air PDAM Tirtanadi, tambah Sekretaris Komisi D ini, pihaknya akan menyurati manajemen PDAM Tirtanadi sekaligus meminta Komisi C DPRD Sumut memanggilnya, untuk melakukan rapat dengar pendapat, guna dicari solusi terbaiknya bagi rakyat pelanggan. (M03/c)
Sumber
: Hariansib edisi cetak