Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025
Terkait Isu Beras “Plastik” di Pasar Murah

Polres Binjai : Sampel Beras Sudah Dikirim ke Laboratorium di Bogor

Redaksi - Rabu, 11 Oktober 2023 17:41 WIB
203 view
Polres Binjai : Sampel Beras Sudah Dikirim ke Laboratorium di Bogor
(Foto : SIB/ M Irsan)
KONFERENSI PERS : Perwakilan Kantor Bulog Cabang Medan Matius Prananta Sitepu (kelima dari kiri) bersama Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura Sumut, Pemko Binjai, dan Polres Binjai saat konferensi pers di Kantor Wali Kota Binjai, S
Binjai (SIB)
Menyikapi viralnya dugaan beras berbahan plastik yang beredar saat digelarnya Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai, di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Pemko Binjai menggelar konferensi pers bersama sejumlah pihak, di antaranya Polres Binjai, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai serta Perwakilan Kantor Bulog Cabang Medan, di Kantor Wali Kota Binjai, Selasa (10/10).
Dalam pertemuan tersebut, Satreskrim Polres Binjai meminta semua pihak untuk mendukung proses pembuktian terkait dugaan beras berbahan plastik yang sudah viral di media sosial (medsos).
Tidak hanya itu, Polres Binjai juga sudah mengambil sampel beras dan memeriksa sejumlah saksi terkait keberadaan beras tersebut.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Zuhatta Mahadi, saat dikonfirnasi mengatakan, sampel beras sudah diambil dan dikirimkan ke laboratorium di Bogor.
"Sampel beras sudah diambil dan dikirimkan untuk dilakukan uji laboratorium di Bogor," ucap Kasatreskrim Polres Binjai.
AKP Zuhatta mengatakan, pihaknya juga sudah memanggil dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk dari pihak dinas terkait.
"Saksi saksi sudah kita periksa, termasuk warga dan dinas terkait serta Bulog yang menyalurkan beras tersebut ke sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara," tegas AKP Zuhatta Mahadi.
Sementara, Wakil Ketua Cabang Bulog Medan, Matius Prananta Sitepu mengatakan pihaknya mendukung upaya Pemko Binjai dan Polres Binjai melakukan uji laboratorium terhadap beras yang disalurkan ke warga.
"Kami sangat mendukung upaya Pemko dan Polres Binjai melakukan uji laboratorium terkait beras tersebut, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Binjai," ucap Wakil Ketua Cabang Bulog Medan tersebut.
Matius Prananta Sitepu menjelaskan, beras merek SPHP merupakan beras impor dari Vietnam, Thailand, India, Pakistan dan Myanmar yang telah melewati banyak proses uji, di antaranya proses pemeriksaan kualitas yang sudah cukup ketat dan berlapis lapis.
"Proses pemeriksaan beras impor ini sudah berulangkali dilakukan mulai dari negara pengekspor yang sudah dilakukan pemeriksaan kualitas oleh otoritas makanan negara pengekspor, dan saat tiba di Indonesia juga sudah diperiksa dua lembaga, yaitu Sucofindo dan Balai Karantina dari Kementrian Pertanian RI, sehingga jika beras tersebut tidak layak dikonsumsi, maka tidak akan bisa masuk ke Indonesia," jelas Matius.
Matius Prananta Sitepu juga menyampaikan bahwa saat ini stok beras dengan merk SPHP didalam gudang Bulog Medan berkisar 50.000 ton.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Sumut, Marino, mengatakan bahwa sampel yang akan dibawa ke laboratorium di Bogor akan memakan waktu 7 hingga 10 hari ke depan. Namun diharapkan uji laboratorium ini akan memakan waktu lebih singkat.
"Biasanya uji laboratorium ini akan memakan waktu 7 sampai 10 hari, namun ini kita akan coba mendesak pihak laboratorium untuk mempercepat prosesnya," pungkas Marino. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru