Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting mengajak kaum ibu-ibu atau "emak-emak" di Medan Johor agar berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk meramaikan Pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 dan jangan sampai ada yang golput alias tidak menggunakan hak pilihnya.
Hal itu disampaikan Baskami Ginting kepada wartawan, Senin (11/12), melalui telepon di Medan seusai menggelar pertemuan dengan kaum ibu atau "emak-emak' di Gang Bukit, Kelurahan Titikuning Kecamatan Medan Johor. "Kaum ibu jangan sampai golput, tapi wajib ikut menggunakan hak suaranya di bilik suara, sebab selain generasi millenial dan Gen-Z, suara emak-emak ini sangat menentukan di Pemilu 2024," tegas Baskami disambut tepuk tangan para kaum ibu.
Politisi PDI Perjuangan Sumut ini yakin dan percaya, ibu-ibu akan datang ke TPS untuk menentukan pilihannya. Pilih pemimpin dan kenali wakil rakyat yang berkompeten atau peduli aspirasi rakyat, agar bisa membawa bangsa ini semakin unggul ke depan.
Menurut Baskami, para kaum ibu dianggap sebagai sosok yang dipercaya, karena memiliki nilai kejujuran, sebab pilihan seorang ibu di dalam rumah tangga menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan atau wajib diikuti oleh keluarga, baik suami, anak, cucu, kerabat, serta orang lain yang mencintai dan menghormatinya.
"Atas dasar itu, setiap saya turun ke bawah, baik dalam kegiatan Sosper (Sosialisasi Perda), Wawasan Kebangsaan (Wasbang), Reses dan lainnya, selalu mengundang emak-emak untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Bagi saya kaum ibu menjadi sosok sentral di tengah keluarga," jelasnya.
Ditambahkan Baskami, suara emak-emak harus didengarkan, agar nantinya tersedia berbagai program yang berpihak pada kepentingan dan hak-hak kaum perempuan. "Kemarin saya baru mengulas di media terkait kekerasan seksual terhadap kaum perempuan. Saya mengutuk keras hal itu dan meminta seluruh stakeholder membuat langkah strategis," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Medan Johor, Jusup Ginting beserta jajarannya meminta kaum ibu untuk mengawal rekapitulasi suara dari tingkat TPS, agar hasil Pemilu tidak ada yang dicurangi.(**)