Rabu, 30 April 2025

Pengelolaan Medan Zoo Buruk, Sudah Dua Kali Ditegur BB KSDA Sumut

* Ketua DPRD SU Dorong Pemko Medan Libatkan Swasta
Redaksi - Minggu, 21 Januari 2024 17:08 WIB
278 view
Pengelolaan Medan Zoo Buruk, Sudah Dua Kali Ditegur BB KSDA Sumut
Foto: Ist/harianSIB.com
Drs Baskami Ginting
Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting menegaskan, akibat buruknya pengelolaan Medan Zoo, tidak saja membuat enggan masyarakat berkunjung, tapi juga membuat Direktorat Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumut “gerah”, sehingga memberikan dua kali teguran pada 2022 lalu.

"Walaupun sudah ditegur dua kali akibat pengelolaan Medan Zoo buruk, tapi tidak juga ada perubahan, malah semakin hari semakin buruk dan banyak satwa langka yang mati," tegas Baskami Ginting kepada wartawan, Sabtu (20/1) melalui telepon.

Baskami menambahkan, kondisi Medan Zoo yang berada di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan itu, memiliki kemiripan dengan keberadaan yang menimpa Kebun Binatang Ragunan, Jakarta satu dasawarsa silam.

"Saat itu Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta melakukan pembenahan secara besar-besaran terhadap Kebun Binatang Ragunan dengan melibatkan swasta. Tapi Pemprov Jakarta tetap yang mengkoordinir," jelasnya.

Atas dasar itu, Baskami mendorong Pemko Medan untuk melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan Medan Zoo, seperti pengelolaan Taman Safari Indonesia, Ancol dan lainnya, sehingga bisa lebih baik dan pengunjung pun akan lebih tertarik.

Baskami yang juga politisi senior PDI Perjuangan itu menilai keberadaan Medan Zoo sangat penting, sebagai ikon Kota Medan dan wahana berkunjung bagi masyarakat, sehingga harus dipertahankan keberadaanya melalui pengelolaan yang profesional.

"Mari kita jadikan Medan Zoo sebagai destinasi keluarga untuk berlibur di akhir pekan. Medan Zoo juga sangat cocok untuk menghilangkan kejenuhan, saat masyarakat sibuk dengan rutinitas sehari-hari menghadapi banjir, macet dan lainnya," ujar Baskami.

Seperti diketahui, Medan Zoo yang dibangun pada 2005, memiliki luas 30 hektare, tercatat sebanyak tiga ekor harimau peliharaannya mati dalam dua bulan terakhir. Dua di antaranya harimau Sumatra sedangkan satu lagi harimau Benggala.

Selain itu, katanya, beberapa satwa juga ditemukan sakit. Penyebabnya, akibat krisis finansial serta krisis keuangan yang membelit, karena pemasukan dari penjualan tiket kepada pengunjung menjadi satu-satunya penopang operasional. Tapi jumlah pengunjung terus menurun setiap harinya. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru