Binjai (SIB)
Dr Layari Sinukaban MTh semakin fokus dalam pelayanan. Sehari, lebih dari sekali naik mimbar untuk menyampaikan firman-Nya. Minggu (28/4), misalnya, tiga kali naik turun mimbar di GBI Binjai. Tiap sesi, dengan bahasan nats yang berbeda. Dalam tiap khotbahnya, ia menyelipkan kidung.
"Mengalir saja," jawabnya ketika ditanya apa resepnya mampu membetahkan jemaat dan terus on fire di atas mimbar. "Sebelum naik altar, persiapannya berdoa. Minta petunjuk-Nya," ceritanya di jeda menghadiri pesta adat pernikahan Astrid Emia Ginting SE MSc - George T Manning BSc DipHE di Jambur Ernala Simalingkar Medan.
Baca Juga:
Pernikahan dan resepsi bersamaan pesta adat itu pun dapat menjadi bahan khotbahnya dari sisi kelanggengan rumah tangga berlatar beda negara dan bangsa. "Yang diketengahkan adalah bagaimana melanggengkan rumah tangga dengan menghadirkan-Nya," tegasnya. "Kuncinya dengan bahasa sederhana yang dapat dimengerti khalayak," tambahnya.
Mengenai kidung, Layari Sinukaban, menyampaikan sesuai lagu dalam ibadah. Selalu pula dia memasyurmedleykan lagu religi. Baik dari Alkitab maupun dari dunia sekuler dengan syair digubah menjadi religius.
Baca Juga:
Selain mengangkat hal-hal sesuai kehidupan kekinian, dalam menyampaikan khotbah, Layari Sinukaban melakukan dengan pendekatan Alkitabiah sebagaimana diperolehnya dari pendidikan formal di Sekolah Tinggi Teologi Pelita Kebenaran (STTPK) di GBI Rumah Persembahan Sumatera Resort Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang Medan hingga jendang doktoral.
Ia dinyatakan berhak menyandang gelar doktor pada Rabu, 5 April 2023 dengan disertasi berjudul "Pengaruh Pemahaman Theopreneurship, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Terhadap Gereja di GBI Medan Plaza" dengan nilai sangat memuaskan.
Layari Sinukaban berhasil memertahankan karyanya di hadapan 7 penguji dan promotor yakni Dr Endro Tobing MHum (Ketua STTPK), Dr Suardin Gaurifa MTh (Sekretaris STTPK), Dr Ir Ferlin Zebua MM, Dr Robert Benediktus MA MTh, Prof Dr Benyamin Situmorang, Dr Stevanus Liong MTh dan Dr Saur Hasugian MTh (Dewan Pembina Yayasan Pelita Kebenaran). "Di hadapan profesor untuk urusan duniawi, dibimbing-Nya dan menyampaikan warta kebenaran demi kemuliaan-Nya," ujarnya.
Seperti isi disertasinya, dalam khotbahnya ia mengurai berdasar pengalaman hidup masyarakat yang kemudian dituangkannya dalam paper yang mengantarkannya mendapatkan gelar doktor tersebut. (**)