QR Code: Lebih Dari Sekedar Kode Kotak-Kotak

Medan (harianSIB.com)
Kode QR, yang kini populer sebagai alat pembayaran, petunjuk lokasi dan menu restoran, ternyata memiliki sejarah panjang.

Dikembangkan di Jepang pada tahun 1994 oleh Masahiro Hara dan timnya di DENSO, kode ini awalnya ditujukan untuk membantu pabrik mobil melacak inventaris mereka.

Terinspirasi oleh papan permainan Go, Hara menciptakan kode yang dapat menyimpan lebih banyak informasi daripada barcode tradisional. Kode QR terbukti sukses dan kini digunakan di berbagai bidang.

Baca Juga:

• Fakta atau Hoaks? Patrick Kluivert Dikabarkan Mundur Usai Kekalahan Timnas
• Tuan Rondahaim Saragih, Raja Simalungun, Pahlawan Multietnik yang Terlupakan

Kode QR termasuk digunakan untuk:
* Pembayaran: Kode QR digunakan untuk pembayaran tanpa kontak di toko, restoran, dan bahkan transportasi umum.
* Pelacakan: Kode QR digunakan untuk melacak paket, pengiriman, dan bahkan orang selama pandemi COVID-19.
* Informasi: Kode QR dapat mengarahkan pengguna ke situs web, menampilkan menu restoran, atau memberikan informasi lainnya.

Dilansir dari Okezone techno, Hara saat ini sedang mengembangkan Kode QR 2.0 yang akan memiliki warna dan bentuk yang berbeda, serta mampu menyimpan lebih banyak informasi.

Baca Juga:

• SNN dan SIBTV Kembali Gelar Nobar Indonesia VS Jepang
• Timnas Indonesia Dibantai Jepang 0-6 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Meski semakin popular dan semakin banyak digunakan, nyatanya tidak banyak orang yang tahu asal usul Kode QR atau kepanjangannya.

Dilansir IFL Science, QR merupakan singkatan dari "Quick Response" atau "Respon Cepat".

Kode QR adalah penemuan penting yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dari pabrik mobil hingga pandemi COVID-19. Kode QR bukan hanya sekedar kode kotak-kotak, tetapi telah terbukti menjadi alat yang serbaguna dan berguna. (*)